Sabtu, 31 Oktober 2020

Hari Ke - 3 : Calon Menantu Idaman

Pagi-pagi Ibun sudah membuat kehebohan. Ibun menjatuhkan kipas angin kecil yang dekat tempat tidur Bapak. Penutup kipas terlepas dan debu yang menempel di kipas pun berjatuhan. Wah kudu disapu nih karena halus banget. Takutnya melayang-layang dan terhisap oleh Bapak bisa berabe. Wah jadi bisa buat family project nih.

"Mas, Ibun dibantu yuk bersihin kipas angin!" kata Ibun sambil membangunkan Mas. 
Tapi masih mau melanjutkan tidur. Akhirnya Ibun hanya menyapu kotoran yg terjatuh di lantai. Setelah menyediakan makanan untuk Bapak, Ibun mengumpulkan semua kipas angin yang ada di rumah. Berharap setelah Mas bangun nggak usah cari-cari kipas yang akan dibersihkannya. 

Ibun harus stand by di depan laptop karena hari ini jadi host untuk seminar daring. Sebelumnya Ibun mempersiapkan peralatan yang untuk Mas seperti obeng besar dan kecil, selang air, sabun, dan sikat. Oya lap kering juga. 

Mas terbangun jam 10-an. Setelah ke kamar mandi untuk cuci muka, Mas langsung ke sumur membersihkan kipas angin. Mas sempat tanya-tanya pada Bapak juga cara melepas kipas yg besar. Bapak memberitahu dari atas tempat tidur. Ibun pun menawarkan bantuan pada Mas. 
"Nggak usah, Ibun kan lagi webinar. Aku cuma butuh yang seger-seger nih," kata Mas.
Wah itu kode namanya. Ibun minta belikan es teh pada Kakak. Alhamdulillah Kakak bersedia. 

Sebelum Ibun selesai webinar, pekerjaan Mas sudah selesai semua. Wah, Ibun senang deh. 
"Mantu idaman nih, semua kipas dah bersih dan harum," kata Mas. 
Ibun tertawa tapi ditahan karena Ibun sedang webinar. Ibun memberikan kode jempol pada Mas. 
Dan, kita menikmati es teh bersama. 
Alhamdulillah jazakummulahukhoiroh semua. 
 

#harike3 #tantangan15hari #zona3cerdasemosidanspiritual #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia #familyproject #sahabatterbaik

Jumat, 30 Oktober 2020

Hari Ke - 2 : Pahlawan Bumi Masih Mengantuk


Hari ini Ibun masih sendirian nih. Learning partner Ibun masih mengantuk. Bagaimana tidak mengantuk, sampai rumah jam 3 pagi. Acara kemarin benar-benar menyita waktu dan tenaga banget. Ibun protes kenapa lama sekali. Mas tidak diperbolehkan pulang sendiri karena daerah rawan klithih. 

Nggak apa deh, Ibun mau mengajarkan pada Mas bahwa segala sesuatu itu butuh komitmen yang tinggi. Bapak dan Kakak pun bangunnya siang hari ini. Ibun sendiri deh yang membuat ecobrick. Saat membuat ecobrick, Bapak bangun artinya Ibun kudu siap-siap perlengkapan mandi bapak. Setelah Bapak selesai mandi, Ibun tidak sempat lagi membereskan peralatan untuk membuat ecobrick. Ternyata Mas yang membereskan. Makasih ya Mas. Walaupun Mas belum berkontribusi banyak, Mas sudah cukup peduli dan empati ketika Ibun blm selesai mengurus bapak Bukankah 'mampu berempati' merupakan salah satu kecerdasan emosional seseorang. 

 

#harike2 #tantangan15hari #zona3cerdasemosidanspiritual #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia #familyproject #sahabatterbaik

Senin, 26 Oktober 2020

HEE Zona 2 : Feeling Happy

 Senang banget Ibun bisa mendapat OP (Outstanding Performance) hasil pembelajaran zona 2 ini. Kok bisa? 


Alhamdulillah, Ibun punya kesempatan 15 hari membuat narasi pembelajaran tanpa rapel. Jadi bisa High Ending Energy (HEE) kategori OP. Dapat bekal 3 peralatan untuk melanjutkan petualangan pada zona selanjutnya. Hihihi, senang deh.

Semoga untuk zona selanjutnya Ibun bisa tetap konsisten ya. Semangaaaaat...👊.

Rabu, 21 Oktober 2020

Pantulan Warna : Kemandirian

Pantulan warna zona ini membuat surat cinta. Uhuuuy. Surat cinta buat siapa. Jelas dong untuk learning partner ibu lah. Siapa? Kakak dan Mas. 

Terima kasih ya kesayangan-kesayangan Ibun. Zona kali ini berasa nano-nano. Kadang Ok, kadang juga bikin Ibun kuciwa heheh. Ibun berusaha sih pake metode pesan cinta dan menurut Ibun cukup efektif. Setiap hari Ibun akan menulis pesan cinta di sticky note dan ditempel di kulkas. Harapan Ibun kalian baca karena kulkas selalu dibuka kan? 


Surat cinta untuk Kakak 👩


Surat Cinta untuk Mas 👦


#pantulanwarnazona2 #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia
 

Kamis, 15 Oktober 2020

Hari Ke - 15 : Santuuuuy dan Secangkir Kopi

Hari ini nggak terlalu assyiiiiik. Sampai hari kelimabelas anak-anak belum mandiri sepenuhnya terhadap tanggung jawab mereka. Kalau berdasarkan teori sih dibutuhkan 90 hari untuk bisa mengubah perilaku seseorang. Hmmm, masih ada 75 hari lagi. Walaupun tantangan Zona 2 berakhir hari ini, buat Ibun akan terus berlangsung sampai anak-anak benar-benar mandiri dan otomatis dalam melakukan kewajibannya. 

Jam 08.30 pagi Ibun sudah kudu stand by mempersiapkan laptop untuk memimpin meeting review protokol penelitian yang akan dilakukan di RS.  Alhamdulillah sarapan pagi untuk Bapak dan anak-anak sudah beres tinggal dimakan aja. Ibun buat sambal tempe dan nasi goreng daging. 

Ternyata meeting gagal karena koneksi di RS jelek. Tim yang lain pun masih sibuk. Jadi meeting diundur jam 1. Ibun berasa ngantuk banget. Ibun tiduran di kasur dekat bed Bapak. Tiba-tiba Ibun dibangunkan karena ada telepon dari Adek di Pondok. Ibun langsung bangun karena khawatir Adek sakit kembali. Ternyata hari ini Adek dapat giliran jaga pintu gerbang. Dikirim foto oleh Wali kamarnya. Adek tampak sehat. 


Rencana Ibun mau melihat Adek di Pondok besok Minggu. Ibun harus melengkapi pesanan Adek. Sepatu Adek sudah rusak jadi perlu dibelikan baru. Rencana setelah meeting Ibun mau keluar cari sepatu Adek. Kakak dan Mas ingin ikut. 

Oya, Kakak dan Mas belum melakukan kewajibannya hari ini. Kalau sudah malam seperti ini bakalan nggak mungkin diselesaikan. Benar saja katanya mau membuang kotoran Siomay besok pagi. 

Ibun hari ini nggak merasa sukses deh. Rencana Ibun belum berhasil walaupun sampai hari terakhir. 

Nggak masalah deh, PR (pekerjaan rumah) Ibun untuk melatih kemandirian masih panjang. Ibun nggak mau anak-anak tidak terampil dalam menghadapi kehidupan. Nggak apa deh, Ibun tetap akan melakukan hal ini di zona-zona selanjutnya. 

Yang belum Ibun realisasikan pada zona 2 ini adalah melatihan anak-anak menjahit. Ibun mau mereka bisa menjahit kancing baju sendiri, menambal baju robeknya sendiri, memasang badgenya sendiri. Pokoknya mandiri. 

#harikelimabelas #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia


 

Rabu, 14 Oktober 2020

Hari Ke - 14 : Still Happy

Wuiiih, sudah hari keempatbelas saja. Nggak terasa hampir selesai tantangan zona ini. Hari ini masih merasakan aura kebahagiaan kelulusan Kakak ujian kompre-nya. 

Kakak bangun siang. Mas juga bangun siang. Biasanya Kakak bangun pagi untuk belajar. Pagi ini Ibun biarkan, tapi tidak untuk Mas. Dia harus sekolah. Jadi Ibun bangunkan.

Sesudah Mas selesai sekolah, ia masih tetap di kamar. Ibun panggil untuk membantu menyapu ruang makan. Saat Ibun memanggilnya, Mas ternyata sedang main game.

Wah, nggak benar nih. Sudah menjadi kesepakatan pagi hari bukan waktu untuk bermain game. Mas pun keluar walaupun dengan wajah cemberut. Aaah, biarkan saja cemberut yang penting kewajiban dikerjakan. 

Kakak pun Ibun bangunkan jam 9.30. Sudah bukan waktunya tidur. Kakak juga Ibun minta untuk membersihkan ruang tamu dan ruang tengah. Kedua ruangan itu digunakan tersebut digunakan Kakak untuk belajar dan ujian. Kakak kalau belajar membuat catatan kecil, jadi bisa dibayangkan banyak kertas-kertas berserakan. 

Lucu deh, teman-teman Kakak banyak yang mengucapkan selamat atas kelulusan Kakak di IG-nya. Kakak jd repot mengucapkan terima kasih juga di IG. Heheheh, seperti seleb aja. 

Selesai membalas ucapan, Kakak pun membersihkan ruang tamu dan ruang tengah. 

#harikeempatbelas #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia

Selasa, 13 Oktober 2020

Hari Ke - 13 : Jump Higher, Kakak

Hari ini Ibun turut bahagia karena Kakak lulus ujian Kompre. Sebulan penuh Kakak melakukan persiapan. Alhamdulillah, hasilnya membahagiakan. Selamat ya Kak.

Melihat perjuangan Kakak, Ibun bangga atas kegigihannya. Belajar pagi, siang, sore hingga malam.  Semester ini satu tahapan telah Kakak lampau. Selamat ya Kak. 

Kakak bisa melompat lebih tinggi. 


 Berbeda dengan Mas, hehehe. Motivasi Mas untuk belajar belum optimal. Masih perlu diperkuat. Tadi Mas merasa bangga bisa bangun sendiri untuk ikut sekolah online. Ternyata bangunnya jam 10.00, jadi ada beberapa materi kelas yang tertinggal. 

"Ibun, kok nggak bangunin aku, Bun?" tanya Mas.

Ibun jadi bingung. Ibun akhirnya berkata, "Lah, kamu nggak ngerasa kalau Ibun bangunin sebelum berangkat ke RS?"

"Nggak tuh Bun," jawabnya. 

"Wah, paraaah. Besok Ibun banguninnya pake air giman?" tanya Ibun. 

"Iya, boleh Bun, biar aku bisa langsung bangun," jawabnya sambil memasukan sepotong pizza yang Ibun bawa sepulang dari RS.

"Oke, siapa takut," kata Ibun

Mas pun tertawa. 

#hariketigabelas #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia

Senin, 12 Oktober 2020

Hari Ke -12 : Moody and Time Management

 Ada dua tantangan yang harus Ibun selesaikan hari ini. Biasanya tantangan selalu sama untuk Kakak dan Mas. Hari ini berbeda. Tantangan terhadap Kakak, Ibun perlu mengelola kondisi moody Kakak. Tantangan terhadap Mas, Ibun perlu lebih memotivasi agar lebih bertanggung jawab terhadap dirinya. Ada masalah manajemen waktu yang belum dapat dicapai dirinya. 

Saat Ibun berangkat ke RS, Kakak baik-baik saja. Pagi-pagi sudah bangun karena mau melanjutkan belajarnya. 

Hari ini Ibun lebih cepat pulang. Selain khawatir terhadap kondisi Bapak yang belum pulih benar. Ibun juga mau mengerjakan artikel untuk majalah RS di rumah saja. Biasanya Ibun akan menulis di sebelah ranjang Bapak. 

Ibun sampai di rumah, Kakak masih baik-baik saja. Masih di posisi yang sama, di lantai dekat ranjang bapak untuk belajar. Saat itu Ibun melihat dan mendengar Kakak sedang berbincang-bincang dengan Bapak. 

Perubahan terjadi ketika Kakak mengkritik Mas yang sedang makan sambil menonton anime di laptop. Mas nggak terima ditegur Kakak. Ibun juga nggak setuju dengan kelakuan Mas. Mana kemarin malam tidurnya jam 3 pagi karena nonton anime. Jadi sekolah daring pun terlambat karena tidur. Menurut kami perilaku Mas tidak bertanggung jawab. Kakak masuk ke kamar. Mas melanjutkan makan di dekat Bapak. 

Ibun amati Mas memang buruk manajemen waktu penggunaan gadgetnya. Ibun juga mencoba mengajak bicara. Tantangan Zona 1 dipakai kembali nih. 

Ibun ajak Mas bicara sebenarnya Mas maunya gimana untuk masa depan Mas. Mas bicara ingin belajar ke luar negeri. Wow, cita-cita yang bagus. Ibun senang. Ada bahan untuk diskusi lebih dalam nih. Ibun tanyakan perlu keterampilan bahasa yang baik agar dapat hidup di luar negeri. Mas pun menyadari bahwa dia memang malas. Itu yang perlu dimotivasi kembali. Apakah malas karena kejenuhannya atau ada sebab yang lain. 

Hari ini Ibun merasa tidak sukses sih. Mas juga tidak membuang BAK bapak dari kantong urine. Ibun sudah memintanya berulang kali. Akhirnya Ibun lakukan sendiri. Eeee, Mas protes.

"Kok, Ibun yang buang?" tanyanya.

"Lah, kamu kelamaan kok," jawab Ibun.

Menurut Mas karena masih sedikit ya nanti saja. Tapi menurut Ibun sudah cukup penuh karena sudah lebih dari setengah kantung. Ya sudah lah. Ibun nggak mau banyak berkomentar. 

Kakak bersemangat untuk belajar. Sementara Mas tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas dan melakukan tanggung jawab untuk dirinya sendiri loh. Bukan untuk Ibun atau keluarga. 

Heheheh, PR Ibun ternyata masih banyak ya. 

Semangaaaat Ibunnn. 

#harikeduabelas #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia




Minggu, 11 Oktober 2020

Hari Ke - 11 : High Five

Uhuuy, sudah hari ke-sebelah saja. Perasaan Ibun kok belum melakukan apa-apa ya untuk mendukung kemandirian anak-anak. Walaupun begitu Ibun menikmati prosesnya. Naik turun semangat anak-anak untuk melakukan tugas yang sesuai kesepakatan. Uuups, nggak usah dibahas sekarang nanti ada waktunya.

Kita mulai dari pagi hari ya. Seminggu ini kakak selalu setiap bangun pagi langsung mandi. Ibun senang saja. Kelihatan lebih tertib. Kemudian dilanjutkan belajar. Untuk hal belajar, Kakak memang terbilang rajin dan tekun. Walaupun kadang Kakak merasa nggak sanggup belajar akuntansi, tapi Kakak tetap belajar. Ya, iya lah wong dulu dia anak IPA. Tapi Kakak berusaha untuk bertanggung jawab menyelesaikan setiap semesternya. Nilainya pun nggak jelek-jelek amat. 

Ibu ingat, kamar mandi sudah mulai kotor. Biasanya selalu dibersihkan oleh ART (Asisten Rumah Tangga) kami. Berhubung ART kami sedang cuti karena harus merawat orang tuanya yang sedang sakit, kamar mandi belum sempat dibersihkan. Ya, ini jadi kesempatan baik untuk melatih Kakak untuk membersihkan kamar mandi. 

"Kakak, sebelum selesai Ibun mau kamar mandi sekalian disikat ya. Lantainya sudah kotor sekali," kata Ibun.

"Aku nggak bisa, Bun," jawab Kakak dari dalam kamar mandi. 

"Dicoba dulu, Kak. Jangan bilang nggak bisa sebelum mencoba. Sikatnya kan ada di dalam," jawab Ibun.

Terus Ibun tinggal masak nasi goren. Ibun harus cepat-cepat selesai karena mau beli obat untuk Bapak. Bapak sejak tadi malam menggigil. Tadi pagi, Ibun mengukur suhu Bapak 37,8 C. Belum lagi, Bapak mengeluh mual-mual ingin muntah. Sepertinya Bapak mengalami ISK (Infeksi Saluran Kemih). 

Ibun selesai masak, Kakak pun selesai mandi. 

"Gimana, bisa kan?" tanya Ibun pada Kakak. 

"Nggak bisa, Bun," kata Kakak sambil berjalan ke belakang untuk menjemur handuknya. 

Ibun melongok ke kamar mandi dan ternyata lantai kamar mandi sudah bersih. Terima kasih Kakak. Benar kan, jangan bilang dulu nggak bisa kalau kita belum mencobanya. Toos dulu, Kak.

"Yuhuuuu, kotoran Siomay sudah banyak nih di bak pasir," teriak Ibun supaya anak-anak tergugah. 

"Ibun ingin kotoran Siomay hari ini sudah dibuang ya! Ingat kan, kotoran kucing itu mengandung apa?" tambah Ibun lagi. 

Saat Ibun sibuk melayani Bapak, secara tidak langsung melihat dua kakak beradik sedang berjongkok di dekat bak pasir Siomay. Mas mencoba mengangkat kotoran dari bak pasir. Kakak menunggui Mas selesai mengangkat semua kotoran Siomay. 

"Bukannya yang nyerok itu Kakak ya?" tanya Ibun. 

"Iya, kaki Mas sakit kalau jalan ke depan," kata Mas. 

Ibun ingat kesepakatan mereka kalau Kakak yang menyerok, Mas yang membuang ke halaman supaya jadi pupuk. Ibun ingat, tadi malam Mas mengeluh kakinya sakit sepulang dari badminton. Mas mengatakan bahwa kakinya sepertinya terkilir karena sempat terjatuh dan posisi kakinya agak miring. 

Jujur ya, Ibun terharu kebersamaan mereka. Mereka ternyata mampu berkerjasama dengan baik. Ibun merasa sangat bahagia melihat mereka bersemangat. Terima kasih ya kesayangan-kesayangan Ibun. Toos dulu kitaaa.

#harikesebelas #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia

Sabtu, 10 Oktober 2020

Hari Ke - 10 : Just Do It


 Just Do It. Iya, kerjakan saja. Tidak perlu terlalu dipikirkan macam-macam sebenarnya. Lakukan saja. Lah, anak-anak
kok kayaknya berat banget mengerjakan apa yang memang sudah jadi komiteman bersama.

Seperti biasanya hari Sabtu adalah hari pertama untuk bersantai. Ibun bangun juga agak terlambat nih. Pengennya sih tidur lagi. Berhubung masih ada makanan Ibun nggak masak. Bapak nggak keberatan, belado telur masih enak  disantap untuk sarapan. 

Anak-anak bangunnya siang semua. Berhubung tidak ada kuliah dan sekolah daring. Ibun juga sih, eheheh.
Setelah beres-beres sampah organik, seperti biasa sabtu pagi membantu bapak untuk membersihkan diri. Biar wangi dan segar. 

Jam 12.15, ikutan zoom karena ada lepas psikiater baru dan menyambut residen psikiater baru. Jadi deh Ibun yang online. Lah, ini kok jadi cerita aktivitas Ibun ya? 

Anak-anak lempeng aja tuh, nggak ngerjakan tugas. Kotoran Siomay belum dibuang. Mereka yang konsisten cuma ngajak main dan beri makan Siomay. Oya, ada lagi yang konsisten mereka kerjakan yaitu mencuci piring dan sendok setelah mereka makan. Seandainya mereka bisa konsisten untuk hal lainnya Ibun senang sekali. 

Lakukan saja Nak, nggak usah terlalu banyak alasan dan berpikir apa-apa. Semakin sering kalian melakukan kalian akan semakin terampil.

Semoga besok menjadi lebih baik ya Nak. 

#harikesepuluh #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia






Jumat, 09 Oktober 2020

Hari Ke - 9 : Thank You

Penuh syukur hari ini. Anak-anak sangat kooperatif. Walaupun belum dapat mandiri bangun pagi. Mas tidak terlalu sulit bangun tidur untuk sholat Subuh. Kakak juga keren, bisa bangun sendiri untuk kuliah daring.

Saat kakak bangun, Ibun sedang membuat Balado telor dan terong kesukaan anak-anak. Kalau bapak suka telornya.

"Ibuuu, aku mencium sesuatu yang enak. Ibun masak apa? " tanya Kakak. 

Belum sempat Ibun menjawab, kepala Kakak sudah melongok ke pindu dapur.

"Hmmm, baunya enak. Bikin lapar," katanya lagi. 

Kakak langsung masuk ke kamar mandi. Dan, yang lebih mengembirakan. Kakak mandi. Biasanya aduuuh duuuh sulit banget disuruh mandi kecuali mau pergi. Ternyata sekarang kalau kuliah harus tampak segar. Tidak boleh hanya sekedar menutup aurat, memakai mukena. Tapi harus tampak rapi. Terima kasih bapak ibu doseeen.


Mas juga bangun sendiri untuk sekolah daring. Wah, terima kasih ya anak-anak. Semoga besok juga seperti hari ini. 

Siang hari Ibun harus ke RS karena ada janji pasien psikoterapi. Kemudian harus menemui pasien di komunitas. 

Sampai di rumah semua tampak beres. Bapak sudah makan, kebutuhan lainnya juga beres. 

Senang banget Ibun hari ini. Ibun serius nih, kalau mereka bisa konsisten begini. Ibun akan memberikan reward. 

Anak-anak semangat, Ibun juga harus semangat dong. 

#harikesembilan #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia
 

Kamis, 08 Oktober 2020

Hari Ke - 8 : Loveeee Youu



Hari ini Ibun harus ke bengkel untuk servis mobil. Minggu depan rencana mau tilik Adek di Boyolali. Jadi, setelah beres-beres dan menyediakan sarapan Ibun langsung cyuus berangkat. 

Mas masih sulit juga bangun pagi secara mandiri. Begitu juga kakak. Saat Ibun mau berangkat baru deh pada bangun. Seperti biasa Ibun mengingatkan pesan cinta yang Ibun tulis dan tempelkan di kulkas. 

Ibun tiba di rumah sore hari. Selain servis kelar jam 15.30, Ibun juga mengikuti rakor dan kegiatan diskusi online bersama salah satu ormas Islam besar di Indonesia. Diskusi tentang Orang dengan Gangguan Jiwa ditinjau dari sudut pandang agama. 

Diskusinya seru. Ibun nggak bisa mengikuti sampai selesai karena harus pulang. 

Sampai di rumah. Kotoran Siomay sudah dibersihkan, rantang bekas bubur ayam sudah dicucikan. Hmmm, mereka sepertinya sudah mulai paham apa yang menjadi tanggung jawab mereka. Mas  masih ada yang kelupaan. Menyiram tanaman.

"Mas, sudah siram tanaman atau belum" tanya Ibun. 

"O,ya lupa Bun, sekarang aja deh," jawabnya sambil terus bergegas menuju garasi dan mengambil selang air. 

Senang deh lihat semangatnya. Ibun sih berharap besok pun anak-anak tetap konsisten melakukan tanggung jawab mereka. 

Rencana selanjutnya, Ibun ingin ngajak mereka untuk mandiri bangun pagi. Selama ini mereka susah sekali bisa bangun pagi. 

Berbagi pengalaman dengan teman-teman di Bunda Sayang. Ada yang memberikan reward pada anak mereka. Hmm, bisa dicoba deh. 

Tapi, tadi siang kakak mengirim foto ke Ibun. Skin care pesanannya sudah datang. Rewardnya sudah datang duluan. 

Ibun mencoba mengajak berbincang. Saat Ibun melihat kakak sedang santai di atas kasur.

"Kakak, Ibun kan sudah memenuhi permintaan kakak. Boleh dong Ibun berharap kakak memenuhi permintaan Ibun?" tanyaku.

"Apa Bun?" tanya Kakak. 

"Kakak bisa bangun pagi secara mandiri."

"Aku mau Bun, tapi nggak bisa. Aku nggak bisa tidur cepat, karena cemas mikirin ujian kompre-ku," jawabnya. 

"Bantuin doa ya Bun, supaya aku bisa lulus ujian," pintanya.

"Iya, in syaa Allah. Kakak juga jangan lupa doa ya."

Hmm, jadi itu alasannya kenapa nggak bisa tidur. Baik lah Ibun tunggu ya.

Hari ini, Ibun merasa dicintai oleh mereka. Ibun nggak perlu sulit mengingatkan dan memotivasi untuk mengerjakan tugas mereka. I loveeee youu kakak dan mas. 

#harikedelapan #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia



 

Rabu, 07 Oktober 2020

Hari ke - 7 : Thinking

Ibun kudu berpikir keras nih, hehehe. Anak-anak kurang sukses untuk menjalani kesepakatan.  Tapi sebenarnya kesepakatan tentang merawat Siomay sudah berlangsung baik. Tinggal tambahan tugas-tugas yang lain sih. 

Sebelum ke RS Ibun sudah menuliskan apa saja yang perlu diselesaikan oleh mereka. 

Kakak, Ibun minta untuk membuang sampah di ruang tengah, memblender biskuit untuk bahan baku kue, dan mencuci piring yang dipakainya makan. 

Sampai Ibun di rumah, Kakak sudah membuang sampah tapi masih perlu diingatkan. Untuk piring katanya belum sempat dicuci karena ada kelas online dari pagi sampai sore. 

Untuk Mas, Ibun minta hal yang sama hanya berbeda dalam hal menyiram tanaman sore hari.  Berhubung mas harus mengajar anak-anak kecil TPA jadi belum sempat menyiramnya. 

Baik lah, Ibun bisa terima. Ibun cuma kudu banyak berpikir saja strategi apa lagi ya yang


perlu dilakukan. Ibun bingug, anak-anak juga bingung ya. 

#hariketujuh #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia

 

Selasa, 06 Oktober 2020

Hari Ke - 6 : Self Care



Hari ini Ibun istirahat sejenak memikirkan kemandirian anak-anak. Ibun biarkan seperti apa adanya. Kok bisa? Iya Ibun butuh waktu untuk diri Ibun sendiri. Ibun pun harus merawat diri Ibun sendiri agar tetap sehat jiwa raga. 

Malam sebelumnya Ibun mengerjakan slide presentasi sampai jam 03.00 pagi. Sementara hari ini Ibun kudu presentasi. Ibun termasuk orang yang membuat sesuatu sebaik mungkin sehingga Ibun lama sekali mempersiapkan. Ibun aplikasikan pelatihan Melukis Slide Dengan Hati untuk membuat slide. Karena belum terlalu lancar membuat disain ya jadinya lama. 

Saat Ibun tinggal tidur saja masih ada dua slide yang belum Ibun selesaikan. Ibun kecapekan. 

Tadinya mau presentasi dari rumah saja. Tapi kata bapak, ini kan urusan kantor jadi ya datanglah Ibun ke kantor walaupun Ibun nggak praktek di Poli. 

Sepulang dari RS, Ibun merasa capek sekali. Inginnya tidur. Setelah makan siang Bersama kakak, mas, dan bapak; Ibun minta izin untuk tidur. Wah, tidur dari jam 14.00 sampai 16.20 itu pun terbangun karena ada telpon dari Adek di Pondok. 


Hari ini Ibun tidak memikirkan materi apa yang diberikan untuk melatih kemandirian pada kakak dan mas. Biasanya sebelum Ibun ke RS selalu ada pesan cinta yang perlu dikerjakan mereka. Tapi hari ini Ibun buru-buru nggak sempat menuliskan. 

Ibun lihat kotoran Siomay banyak banget di box toilet-nya. 

"Wah, Siomay rajin amat beraknya. Banyak banget. Ayo, kira-kira gimana nih kesepakatannya?" tanya Ibun pada kakak dan mas, kebetulan mereka ada di R. Tengah. 

"Iya, aku yang nyerok Bu, tapi mas sudah mau buang sekarang nggak?" tanyak Kakak. 

"Iya, boleh sekarang." jawab Mas.

Akhirnya Mas membuang kotoran Siomay ke depan. Bereees deh. 

Tanpa konflik, tanpa tekanan, dan tanpa protes semua berlangsung lancar jaya. 

Ibun meras bahagia melihat kalian bersemangat melakukannya. Nantikan pesan cinta selanjutnya yaa!

#harikeenam #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia
 

Senin, 05 Oktober 2020

Hari Ke - 5 : Membingungkan

 Membingungkan. Itu yang Ibun rasakan hari ini. Tapi memang semuanya sudah ada yang mengatur ya. 

 Ceritanya Ibun sudah mengupayakan agar anak-anak bisa kerjasama sesuai kesepakatan. Ibun menuliskan tugas-tugas yang harus mereka lakukan. 

Ibun senang dong ketika pulang dari RS semua sudah beres. Sampah residu sudah dibuang ke depan. Muntahan Siomay sdh bersih. Pokoknya senang deh rasanya.

Ternyata, semua pekerjaan itu dilakukan bukan oleh mereka tapi oleh asisten rumah tangga. Ceritanya Ibun punya ASR pacokan untuk menyetrika pakaian. 

Ibun boleh dong verifikasi pada mereka kenapa ASR yang melakukannya. Ternyata mereka kurang peduli. Mereka sebenarnya bisa jika memang mau karena ASR mengerjakannya setelah selesai tugas di rumah. Setelah Ibun konfirmasi ternyata mas sedang tidur, kakak juga lagi kuliah online. Padahal sebelumnya mereka bisa saja menyelesaikan jika memang niat. 

Kecewa? Iya.

Bingung? Juga iya.

Belum lagi ditambah kakak saat Ibun pulang wajahnya bertekuk-tekuk. Sementara saat Ibun di RS, kakak telepon Ibun masih ceria. Saat itu kakak mau ke kampus nyari buku dan membeli keranjang untuk Siomay. Siomay rencana mau diperiksakan ke Klinik. 

Setelah konfirmasi ke bapak, Kakak tersinggung perkataan bapak. 

Bapak berkata,"Kalau punya piaraan itu ya mau dirawat, jangan mau enaknya saja."

"Jadi selama ini apa yang aku lakukan nggak ada harganya sama sekali," jawab kakak hasil konfirmasi Ibun pada bapak. 

Runyam kan? Kenapa juga bapak harus berkata begitu. Ibun tahu sendiri bagaimana kakak memberikan perhatian yang cukup besar pada Siomay. Dia setiap hari memberi makan dan mengajak main. Memang untuk membuang kotoran sedang akan dilakukan bertahap sesuai kesepakatan kemarin. 

Ibun mengakui kalau lupa memberikan rencana melatih kemandirian pada mereka. Termasuk program-program yang ibu lakukan. 

Ok deh. Semoga besok lebih baik deh. 

#harikelima #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia

Minggu, 04 Oktober 2020

Hari Ke - 4 : Kesepakatan Bersama


Masih seputar si Siomay cerita hari ini. Ternyata ada yang nggak setuju dengan pembagian tugas yang ibun tentukan. Mas nggak terima kalau selalu harus membuang kotoran Siomay, sementara kakak baginya hanya memberikan makan. 

Oke, deh kita bicarakan bersama.
"Kalau gitu Mas juga mau dong belikan keperluan Siomay, nggak cuma aku saja?"
 
"Nggak masalah, aku mau kok!" jawab Mas.

"Atau mau gantian bergiliran, seminggu-seminggu?" tanya Ibun. 

"Ya udah, Aku yang nyerok. Mas yang buang ke depan. Biar Aku nggak usah pake jilbab segala," nego Kakak.

"Iya, boleh!" kata Mas.

"Gitu aja, harus aku korban hati terus,"kata Kakak sambil masuk ke ruang tengah dan menutup pintu.

Laah, Ibun yang bingung. Kenapa Kakak bilang seperti itu. 

Mas berkata pada Ibun, "Jangan mentang-mentang aku laki-laki, kerjaan begitu harus Aku. Perempuan juga harus serba bisa, ya kan Bu?"

Ibun sih setuju pendapat Mas, cuma Ibun cuma mampu tersenyum aja. Betul banget Kakak memang cenderung mau kerjanya yang ena-ena, heheheh. Perkaran buang sampah residu ke depan jarang banget malah nggak pernah deh. Sementara Ibun nggak mengajarkan perbedaan pekerjaan antara laki-laki atau perempuan. Karena Ibun juga pernah naik ke genteng untuk benerin saat hujan dan bocor. Mereka mana tahu, karena mereka masih kecil-kecil dan bapak saat itu masih bekerja di Solo. 

"Ya udah, nggak usah komen begitu yang penting sudah clear kan pembagian tugasnya?" tanya Ibun sambil mengelus tangan Mas mencoba menenangkan dirinya supaya suasana nggak makin panas.

"Iya sih, Bun."

"Ok, deh jadi tiap kali ada kotoran Siomay kesepakatan sudah bisa terlaksana ya?" tanya Ibun.

Mas mengangguk setuju.

Bereeeeees. Terserah dulu deh kalau ada yang masih manyun dengan kesepakatan baru ini. Lama-lama juga mereka akan mengerti. 

Terima kasih ya kesayangan-kesayangan Ibun, sudah bersedia menjadi learning partner Ibun. Yuk mari kita belajar bersama. 

#harikeempat #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia

 
 

Sabtu, 03 Oktober 2020

Hari Ke - 3 : Responsibility

Sudah hari ke-3 di Zona 2, Kemandirian Anak. Ibun belum move on tema yaitu Tanggung jawab. Teman belajar juga masih sama, kakak dan mas. Laaah, kok nggak ada progresnya bun? Nggak masalah kok, ibun sudah komitmen sabar dalam berproses. 

Kenapa masih sama temuannya? Apa nggak ada masalah lain yang lebih penting? 

Justru ini temuan paling penting yang harus tuntas dulu lah. TANGGUNG JAWAB. 

Menurut ibun bila tanggung jawab sudah terbentuk akan lebih mudah mengarahkan pada kemandirian yang lain. 

Temuan hari ini ada pada kakak dan mas. Pada kakak, sampah bungkus makanan ditinggal begitu saja di atas meja. 

Temuan pada mas, samaaa. Mas juga meninggalkan sampah bungkus lem di atas meja makan. 

Apa mereka mengganggap meja makan tempat sampah ya? Hahahaha. 

Perasaan ibun, tanggung jawab sudah ibun ajarkan sejak mereka usia balita. Dimana harus membuang sampah. Apa lagi ibun saat ini juga sedang membuat proyek "pilah-pilah sampah rumah tangga". 

Ketika ibun mencoba mengajak bicara masalah buang sampah, ternyata sampah mereka sudah dibuang. Hahahah. 

Ibun sih mereka secara mandiri buang sampah tanpa harus diberitahu. Secara umur mereka kan bukan usia kanak-kanak lagi. 

Sampai saat ini ibun masih bingung kenapa ya mereka belum mandiri. Apakah karena kita terlalu lama bersama asisten rumah tangga. Mungkin saja ya. Saat ada asisten rumah tangga, cenderung mereka sering dilayani. Ketika lupa buang sampah, langsung disapu oleh asisten. 

Wah, PR besar nih. Ok ... lah, ibun akan sabar berproses. 

O, ya ibun ada yang lupa. Tadi mas menggunakan lem besi dan plastik keras. Jadi kalau sudah menempel sulit untuk dilepaskan. Lem digunakan mas untuk memperbaiki sandalnya yang mulai rusak. 

"Kenapa mas?" tanya ibun.

"Robek dikit, Bun!" jawab mas sambil meng-lem sandalnya.

Ibun mencoba memancing,"Nggak beli baru saja, Mas?

"Nggak usah lah, Bun. Kalau memang masih bisa dibenerin ya di-lem sendiri saja. Ngirit kan?" jawabnya.

Ibun terharuuuuu. Mas memang tipe anak "restore" suka memperbaik keadaan pada fungsi semula. 

Baiklah. Satu sisi mereka belum bertanggung jawab dalam hal membuang sampah. Tapi di sisi lain mereka cukup peduli terhadap keadaan orang tuanya.

Semangaaat terus berproses. Semangaaat terus belajar. Semangaaat terus mendampingi mereka. 

#hariketiga #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia

Jumat, 02 Oktober 2020

Hari Ke-2 : Lets Talk, Masbro

 Apakah berjalan mulus tantangan hari ini?

Hmmm, kemandirian itu butuh proses. Okey, ibun akan menikmati prosesnya. Mari berproses bersama kids.


Seperti biasa saat ibun berangkat, anak-anak baru saja bangun. Ibun sudah menulis 'pesan cinta' untuk mereka, kakak dan mas. Pesan ibun tempelkan di kulkas. Saat ibun pamit mereka pun ibun ingatkan untuk membaca pesan cinta dari ibun.

"Jangan lupa pesan cinta dari ibun dibaca dan dilakukan ya nduk," kata ibun sambil mencium puncak kepala kakak yang masih bermalas-malasan di kasur. 

Saat itu mas lagi sekolah daring, jadi ibun nggak mau ganggu. Tapi ibun tetap ingatkan melalui pesan di wa. 

"Ok bun!' jawab mas membalas chat ibun

Sesuai rencana pesan cinta yang ibun tulis adalah :

Untuk kakak : memberi makan Siomay

Untuk mas : membuang kotoran Siomay 

Kotorannya sih memang nggak menimbulkan bau karena Siomay sudah pintar BAB di bak pasir yang disediakan. Pasirnya aja bau kopi, dibelikan kakak saat belanja. 



Ibun datang bertepatan mas juga baru saja tiba dari sekertariat pencinta alam. 

"Gimana mas, apa sudah dikerjakan? tanya ibun.

"Heheh, belum bun, nanti  ya bun  hujan nih?" katanya mencoba menawar. 

"Ok, deh!" jawab ibun.

Ketika ibun lagi ngobrol dengan bapak. Ibun meliha jendela,  hujan sudah reda.

"Mas, hujannya sudah reda loh, apa nggak dibuang sekarang saja?"tanya ibun.

"Bunn, sudah mager nih, nanti malam ya bun,"kata mas dari kamar. 

Ibun tahu dia sedang tidur-tiduran di kasur. Mungkin kecapean ya habis rapling bersama teman-temannya. Ok, sabar ya bun.

Malam pun tiba, ibun mengingatkan kembali. Akhirnya mas mau membuang dan membersihkan kotoran Siomay. Kotorannya ada 3 atau 4 gundukan, lumayan besar-besar. Hmm, berarti mas sudah tidak membuang selama 4 hari. Pantesan banyak.

"Makasih ya mas ganteng,"kata ibun setelah mas selesaikan membersihkan kotoran Siomay.

"Sama-sama bun," jawab mas.

"Maaf ya kalau ibun cerewet, karena akan bahaya bila kotoran kucing terlalu lama berdekatan dengan kita. Kotoran kucing itu mengandung toxoplasma, bila manusia terinfeksi toxoplasma bisa mengalami kesulitan punya anak loh mas, bahkan bisa menyebabkan radang selaput otak juga."

Mas cuma manggut-manggut saja. Semoga mas mengerti dan besok sudah secara mandiri buang kotoran Siomay. Mas cenderung menunda pekerjaan. Apakah dia tidak menyukai pekerjaan itu. Adakah hal lain yang membuatnya tidak segara melakukan? 

"Aku cuma malas saja sih, bun. Besok lagi aku kerjakan deh,"jawabnya. 

Ok, deh. Senang mendengarnya. Kita lihat saja besok ya. 

Bicara tentang sukses hari ini, ibun bisa seloooow banget menghadapi keadaan tersebut. Oya selain kewajiban utama mereka. Mereka pun mau membuang sampah-sampah yang ada di kamar mereka. Buat ibun, tetap perlu dihargai. 

Siap menghadapi tantangan hari esok, semangaaaat ibun (menyemangati diri sendiri itu perlu, heheh).

#harikedua #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia






Kamis, 01 Oktober 2020

Hari Ke - 1 : Siomay

 Siomay bukan nama makanan seperti kita kenal ya. Siomay learning partner ibun di Zona 2 ini. Siomay salah satu anggota keluarga baru kami. Seekor kucing kampung dwi warna, putih dan orange.



Terima kasih Siomay kamu hadir dalam kehidupan kami. Ada objek untuk melatih kemandirian anak-anak deh. 

#harikesatu #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia

Jurnal Kupu-kupu Pekan 7 : Terima Kasih Mentor dan Mentee

  Aaaah, nggak nyangka bisa sampai tahap ini. Pekan Tujuh, akhir dari tahap kupu-kupu. Alhamdulillah, Terima kasih Ya Allah. Berkat Rahmat-M...