#harike3 #tantangan15hari #zona3cerdasemosidanspiritual #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia #familyproject #sahabatterbaik
Sabtu, 31 Oktober 2020
Hari Ke - 3 : Calon Menantu Idaman
#harike3 #tantangan15hari #zona3cerdasemosidanspiritual #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia #familyproject #sahabatterbaik
Jumat, 30 Oktober 2020
Hari Ke - 2 : Pahlawan Bumi Masih Mengantuk
#harike2 #tantangan15hari #zona3cerdasemosidanspiritual #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia #familyproject #sahabatterbaik
Senin, 26 Oktober 2020
HEE Zona 2 : Feeling Happy
Senang banget Ibun bisa mendapat OP (Outstanding Performance) hasil pembelajaran zona 2 ini. Kok bisa?
Alhamdulillah, Ibun punya kesempatan 15 hari membuat narasi pembelajaran tanpa rapel. Jadi bisa High Ending Energy (HEE) kategori OP. Dapat bekal 3 peralatan untuk melanjutkan petualangan pada zona selanjutnya. Hihihi, senang deh.
Semoga untuk zona selanjutnya Ibun bisa tetap konsisten ya. Semangaaaaat...👊.
Rabu, 21 Oktober 2020
Pantulan Warna : Kemandirian
Pantulan warna zona ini membuat surat cinta. Uhuuuy. Surat cinta buat siapa. Jelas dong untuk learning partner ibu lah. Siapa? Kakak dan Mas.
Terima kasih ya kesayangan-kesayangan Ibun. Zona kali ini berasa nano-nano. Kadang Ok, kadang juga bikin Ibun kuciwa heheh. Ibun berusaha sih pake metode pesan cinta dan menurut Ibun cukup efektif. Setiap hari Ibun akan menulis pesan cinta di sticky note dan ditempel di kulkas. Harapan Ibun kalian baca karena kulkas selalu dibuka kan?
Kamis, 15 Oktober 2020
Hari Ke - 15 : Santuuuuy dan Secangkir Kopi
Rabu, 14 Oktober 2020
Hari Ke - 14 : Still Happy
Kakak bangun siang. Mas juga bangun siang. Biasanya Kakak bangun pagi untuk belajar. Pagi ini Ibun biarkan, tapi tidak untuk Mas. Dia harus sekolah. Jadi Ibun bangunkan.
Sesudah Mas selesai sekolah, ia masih tetap di kamar. Ibun panggil untuk membantu menyapu ruang makan. Saat Ibun memanggilnya, Mas ternyata sedang main game.
Wah, nggak benar nih. Sudah menjadi kesepakatan pagi hari bukan waktu untuk bermain game. Mas pun keluar walaupun dengan wajah cemberut. Aaah, biarkan saja cemberut yang penting kewajiban dikerjakan.
Kakak pun Ibun bangunkan jam 9.30. Sudah bukan waktunya tidur. Kakak juga Ibun minta untuk membersihkan ruang tamu dan ruang tengah. Kedua ruangan itu digunakan tersebut digunakan Kakak untuk belajar dan ujian. Kakak kalau belajar membuat catatan kecil, jadi bisa dibayangkan banyak kertas-kertas berserakan.
Lucu deh, teman-teman Kakak banyak yang mengucapkan selamat atas kelulusan Kakak di IG-nya. Kakak jd repot mengucapkan terima kasih juga di IG. Heheheh, seperti seleb aja.
Selesai membalas ucapan, Kakak pun membersihkan ruang tamu dan ruang tengah.
#harikeempatbelas #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia
Selasa, 13 Oktober 2020
Hari Ke - 13 : Jump Higher, Kakak
Melihat perjuangan Kakak, Ibun bangga atas kegigihannya. Belajar pagi, siang, sore hingga malam. Semester ini satu tahapan telah Kakak lampau. Selamat ya Kak.
Kakak bisa melompat lebih tinggi.
Berbeda dengan Mas, hehehe. Motivasi Mas untuk belajar belum optimal. Masih perlu diperkuat. Tadi Mas merasa bangga bisa bangun sendiri untuk ikut sekolah online. Ternyata bangunnya jam 10.00, jadi ada beberapa materi kelas yang tertinggal.
"Ibun, kok nggak bangunin aku, Bun?" tanya Mas.
Ibun jadi bingung. Ibun akhirnya berkata, "Lah, kamu nggak ngerasa kalau Ibun bangunin sebelum berangkat ke RS?"
"Nggak tuh Bun," jawabnya.
"Wah, paraaah. Besok Ibun banguninnya pake air giman?" tanya Ibun.
"Iya, boleh Bun, biar aku bisa langsung bangun," jawabnya sambil memasukan sepotong pizza yang Ibun bawa sepulang dari RS.
"Oke, siapa takut," kata Ibun
Mas pun tertawa.
#hariketigabelas #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia
Senin, 12 Oktober 2020
Hari Ke -12 : Moody and Time Management
Ada dua tantangan yang harus Ibun selesaikan hari ini. Biasanya tantangan selalu sama untuk Kakak dan Mas. Hari ini berbeda. Tantangan terhadap Kakak, Ibun perlu mengelola kondisi moody Kakak. Tantangan terhadap Mas, Ibun perlu lebih memotivasi agar lebih bertanggung jawab terhadap dirinya. Ada masalah manajemen waktu yang belum dapat dicapai dirinya.
Saat Ibun berangkat ke RS, Kakak baik-baik saja. Pagi-pagi sudah bangun karena mau melanjutkan belajarnya.Hari ini Ibun lebih cepat pulang. Selain khawatir terhadap kondisi Bapak yang belum pulih benar. Ibun juga mau mengerjakan artikel untuk majalah RS di rumah saja. Biasanya Ibun akan menulis di sebelah ranjang Bapak.
Ibun sampai di rumah, Kakak masih baik-baik saja. Masih di posisi yang sama, di lantai dekat ranjang bapak untuk belajar. Saat itu Ibun melihat dan mendengar Kakak sedang berbincang-bincang dengan Bapak.
Perubahan terjadi ketika Kakak mengkritik Mas yang sedang makan sambil menonton anime di laptop. Mas nggak terima ditegur Kakak. Ibun juga nggak setuju dengan kelakuan Mas. Mana kemarin malam tidurnya jam 3 pagi karena nonton anime. Jadi sekolah daring pun terlambat karena tidur. Menurut kami perilaku Mas tidak bertanggung jawab. Kakak masuk ke kamar. Mas melanjutkan makan di dekat Bapak.
Ibun amati Mas memang buruk manajemen waktu penggunaan gadgetnya. Ibun juga mencoba mengajak bicara. Tantangan Zona 1 dipakai kembali nih.
Ibun ajak Mas bicara sebenarnya Mas maunya gimana untuk masa depan Mas. Mas bicara ingin belajar ke luar negeri. Wow, cita-cita yang bagus. Ibun senang. Ada bahan untuk diskusi lebih dalam nih. Ibun tanyakan perlu keterampilan bahasa yang baik agar dapat hidup di luar negeri. Mas pun menyadari bahwa dia memang malas. Itu yang perlu dimotivasi kembali. Apakah malas karena kejenuhannya atau ada sebab yang lain.
Hari ini Ibun merasa tidak sukses sih. Mas juga tidak membuang BAK bapak dari kantong urine. Ibun sudah memintanya berulang kali. Akhirnya Ibun lakukan sendiri. Eeee, Mas protes.
"Kok, Ibun yang buang?" tanyanya.
"Lah, kamu kelamaan kok," jawab Ibun.
Menurut Mas karena masih sedikit ya nanti saja. Tapi menurut Ibun sudah cukup penuh karena sudah lebih dari setengah kantung. Ya sudah lah. Ibun nggak mau banyak berkomentar.Kakak bersemangat untuk belajar. Sementara Mas tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas dan melakukan tanggung jawab untuk dirinya sendiri loh. Bukan untuk Ibun atau keluarga.
Heheheh, PR Ibun ternyata masih banyak ya.
Semangaaaat Ibunnn.
#harikeduabelas #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia
Minggu, 11 Oktober 2020
Hari Ke - 11 : High Five
Uhuuy, sudah hari ke-sebelah saja. Perasaan Ibun kok belum melakukan apa-apa ya untuk mendukung kemandirian anak-anak. Walaupun begitu Ibun menikmati prosesnya. Naik turun semangat anak-anak untuk melakukan tugas yang sesuai kesepakatan. Uuups, nggak usah dibahas sekarang nanti ada waktunya.
Kita mulai dari pagi hari ya. Seminggu ini kakak selalu setiap bangun pagi langsung mandi. Ibun senang saja. Kelihatan lebih tertib. Kemudian dilanjutkan belajar. Untuk hal belajar, Kakak memang terbilang rajin dan tekun. Walaupun kadang Kakak merasa nggak sanggup belajar akuntansi, tapi Kakak tetap belajar. Ya, iya lah wong dulu dia anak IPA. Tapi Kakak berusaha untuk bertanggung jawab menyelesaikan setiap semesternya. Nilainya pun nggak jelek-jelek amat.
Ibu ingat, kamar mandi sudah mulai kotor. Biasanya selalu dibersihkan oleh ART (Asisten Rumah Tangga) kami. Berhubung ART kami sedang cuti karena harus merawat orang tuanya yang sedang sakit, kamar mandi belum sempat dibersihkan. Ya, ini jadi kesempatan baik untuk melatih Kakak untuk membersihkan kamar mandi.
"Kakak, sebelum selesai Ibun mau kamar mandi sekalian disikat ya. Lantainya sudah kotor sekali," kata Ibun.
"Aku nggak bisa, Bun," jawab Kakak dari dalam kamar mandi.
"Dicoba dulu, Kak. Jangan bilang nggak bisa sebelum mencoba. Sikatnya kan ada di dalam," jawab Ibun.
Terus Ibun tinggal masak nasi goren. Ibun harus cepat-cepat selesai karena mau beli obat untuk Bapak. Bapak sejak tadi malam menggigil. Tadi pagi, Ibun mengukur suhu Bapak 37,8 C. Belum lagi, Bapak mengeluh mual-mual ingin muntah. Sepertinya Bapak mengalami ISK (Infeksi Saluran Kemih).
Ibun selesai masak, Kakak pun selesai mandi.
"Gimana, bisa kan?" tanya Ibun pada Kakak.
"Nggak bisa, Bun," kata Kakak sambil berjalan ke belakang untuk menjemur handuknya.
Ibun melongok ke kamar mandi dan ternyata lantai kamar mandi sudah bersih. Terima kasih Kakak. Benar kan, jangan bilang dulu nggak bisa kalau kita belum mencobanya. Toos dulu, Kak.
"Yuhuuuu, kotoran Siomay sudah banyak nih di bak pasir," teriak Ibun supaya anak-anak tergugah."Ibun ingin kotoran Siomay hari ini sudah dibuang ya! Ingat kan, kotoran kucing itu mengandung apa?" tambah Ibun lagi.
Saat Ibun sibuk melayani Bapak, secara tidak langsung melihat dua kakak beradik sedang berjongkok di dekat bak pasir Siomay. Mas mencoba mengangkat kotoran dari bak pasir. Kakak menunggui Mas selesai mengangkat semua kotoran Siomay.
"Bukannya yang nyerok itu Kakak ya?" tanya Ibun.
"Iya, kaki Mas sakit kalau jalan ke depan," kata Mas.
Ibun ingat kesepakatan mereka kalau Kakak yang menyerok, Mas yang membuang ke halaman supaya jadi pupuk. Ibun ingat, tadi malam Mas mengeluh kakinya sakit sepulang dari badminton. Mas mengatakan bahwa kakinya sepertinya terkilir karena sempat terjatuh dan posisi kakinya agak miring.
Jujur ya, Ibun terharu kebersamaan mereka. Mereka ternyata mampu berkerjasama dengan baik. Ibun merasa sangat bahagia melihat mereka bersemangat. Terima kasih ya kesayangan-kesayangan Ibun. Toos dulu kitaaa.
#harikesebelas #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia
Sabtu, 10 Oktober 2020
Hari Ke - 10 : Just Do It
Jumat, 09 Oktober 2020
Hari Ke - 9 : Thank You
Saat kakak bangun, Ibun sedang membuat Balado telor dan terong kesukaan anak-anak. Kalau bapak suka telornya.
"Ibuuu, aku mencium sesuatu yang enak. Ibun masak apa? " tanya Kakak.
Belum sempat Ibun menjawab, kepala Kakak sudah melongok ke pindu dapur.
"Hmmm, baunya enak. Bikin lapar," katanya lagi.
Kakak langsung masuk ke kamar mandi. Dan, yang lebih mengembirakan. Kakak mandi. Biasanya aduuuh duuuh sulit banget disuruh mandi kecuali mau pergi. Ternyata sekarang kalau kuliah harus tampak segar. Tidak boleh hanya sekedar menutup aurat, memakai mukena. Tapi harus tampak rapi. Terima kasih bapak ibu doseeen.
Kamis, 08 Oktober 2020
Hari Ke - 8 : Loveeee Youu
Hari ini Ibun harus ke bengkel untuk servis mobil. Minggu depan rencana mau tilik Adek di Boyolali. Jadi, setelah beres-beres dan menyediakan sarapan Ibun langsung cyuus berangkat.
Mas masih sulit juga bangun pagi secara mandiri. Begitu juga kakak. Saat Ibun mau berangkat baru deh pada bangun. Seperti biasa Ibun mengingatkan pesan cinta yang Ibun tulis dan tempelkan di kulkas.
Ibun tiba di rumah sore hari. Selain servis kelar jam 15.30, Ibun juga mengikuti rakor dan kegiatan diskusi online bersama salah satu ormas Islam besar di Indonesia. Diskusi tentang Orang dengan Gangguan Jiwa ditinjau dari sudut pandang agama.
Diskusinya seru. Ibun nggak bisa mengikuti sampai selesai karena harus pulang.
Sampai di rumah. Kotoran Siomay sudah dibersihkan, rantang bekas bubur ayam sudah dicucikan. Hmmm, mereka sepertinya sudah mulai paham apa yang menjadi tanggung jawab mereka. Mas masih ada yang kelupaan. Menyiram tanaman.
"Mas, sudah siram tanaman atau belum" tanya Ibun.
"O,ya lupa Bun, sekarang aja deh," jawabnya sambil terus bergegas menuju garasi dan mengambil selang air.
Senang deh lihat semangatnya. Ibun sih berharap besok pun anak-anak tetap konsisten melakukan tanggung jawab mereka.Rencana selanjutnya, Ibun ingin ngajak mereka untuk mandiri bangun pagi. Selama ini mereka susah sekali bisa bangun pagi.
Berbagi pengalaman dengan teman-teman di Bunda Sayang. Ada yang memberikan reward pada anak mereka. Hmm, bisa dicoba deh.
Tapi, tadi siang kakak mengirim foto ke Ibun. Skin care pesanannya sudah datang. Rewardnya sudah datang duluan.
Ibun mencoba mengajak berbincang. Saat Ibun melihat kakak sedang santai di atas kasur.
"Kakak, Ibun kan sudah memenuhi permintaan kakak. Boleh dong Ibun berharap kakak memenuhi permintaan Ibun?" tanyaku.
"Apa Bun?" tanya Kakak.
"Kakak bisa bangun pagi secara mandiri."
"Aku mau Bun, tapi nggak bisa. Aku nggak bisa tidur cepat, karena cemas mikirin ujian kompre-ku," jawabnya.
"Bantuin doa ya Bun, supaya aku bisa lulus ujian," pintanya.
"Iya, in syaa Allah. Kakak juga jangan lupa doa ya."
Hmm, jadi itu alasannya kenapa nggak bisa tidur. Baik lah Ibun tunggu ya.
Hari ini, Ibun merasa dicintai oleh mereka. Ibun nggak perlu sulit mengingatkan dan memotivasi untuk mengerjakan tugas mereka. I loveeee youu kakak dan mas.
#harikedelapan #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia
Rabu, 07 Oktober 2020
Hari ke - 7 : Thinking
Sebelum ke RS Ibun sudah menuliskan apa saja yang perlu diselesaikan oleh mereka.
Kakak, Ibun minta untuk membuang sampah di ruang tengah, memblender biskuit untuk bahan baku kue, dan mencuci piring yang dipakainya makan.
Sampai Ibun di rumah, Kakak sudah membuang sampah tapi masih perlu diingatkan. Untuk piring katanya belum sempat dicuci karena ada kelas online dari pagi sampai sore.
Untuk Mas, Ibun minta hal yang sama hanya berbeda dalam hal menyiram tanaman sore hari. Berhubung mas harus mengajar anak-anak kecil TPA jadi belum sempat menyiramnya.
Baik lah, Ibun bisa terima. Ibun cuma kudu banyak berpikir saja strategi apa lagi ya yang
perlu dilakukan. Ibun bingug, anak-anak juga bingung ya.
#hariketujuh #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia
Selasa, 06 Oktober 2020
Hari Ke - 6 : Self Care
Malam sebelumnya Ibun mengerjakan slide presentasi sampai jam 03.00 pagi. Sementara hari ini Ibun kudu presentasi. Ibun termasuk orang yang membuat sesuatu sebaik mungkin sehingga Ibun lama sekali mempersiapkan. Ibun aplikasikan pelatihan Melukis Slide Dengan Hati untuk membuat slide. Karena belum terlalu lancar membuat disain ya jadinya lama.
Saat Ibun tinggal tidur saja masih ada dua slide yang belum Ibun selesaikan. Ibun kecapekan.
Tadinya mau presentasi dari rumah saja. Tapi kata bapak, ini kan urusan kantor jadi ya datanglah Ibun ke kantor walaupun Ibun nggak praktek di Poli.
Sepulang dari RS, Ibun merasa capek sekali. Inginnya tidur. Setelah makan siang Bersama kakak, mas, dan bapak; Ibun minta izin untuk tidur. Wah, tidur dari jam 14.00 sampai 16.20 itu pun terbangun karena ada telpon dari Adek di Pondok.
Ibun lihat kotoran Siomay banyak banget di box toilet-nya.
"Wah, Siomay rajin amat beraknya. Banyak banget. Ayo, kira-kira gimana nih kesepakatannya?" tanya Ibun pada kakak dan mas, kebetulan mereka ada di R. Tengah.
"Iya, aku yang nyerok Bu, tapi mas sudah mau buang sekarang nggak?" tanyak Kakak.
"Iya, boleh sekarang." jawab Mas.
Akhirnya Mas membuang kotoran Siomay ke depan. Bereees deh.
Tanpa konflik, tanpa tekanan, dan tanpa protes semua berlangsung lancar jaya.
Ibun meras bahagia melihat kalian bersemangat melakukannya. Nantikan pesan cinta selanjutnya yaa!
#harikeenam #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia
Senin, 05 Oktober 2020
Hari Ke - 5 : Membingungkan
Membingungkan. Itu yang Ibun rasakan hari ini. Tapi memang semuanya sudah ada yang mengatur ya.
Ceritanya Ibun sudah mengupayakan agar anak-anak bisa kerjasama sesuai kesepakatan. Ibun menuliskan tugas-tugas yang harus mereka lakukan.
Ibun senang dong ketika pulang dari RS semua sudah beres. Sampah residu sudah dibuang ke depan. Muntahan Siomay sdh bersih. Pokoknya senang deh rasanya.
Ternyata, semua pekerjaan itu dilakukan bukan oleh mereka tapi oleh asisten rumah tangga. Ceritanya Ibun punya ASR pacokan untuk menyetrika pakaian.
Ibun boleh dong verifikasi pada mereka kenapa ASR yang melakukannya. Ternyata mereka kurang peduli. Mereka sebenarnya bisa jika memang mau karena ASR mengerjakannya setelah selesai tugas di rumah. Setelah Ibun konfirmasi ternyata mas sedang tidur, kakak juga lagi kuliah online. Padahal sebelumnya mereka bisa saja menyelesaikan jika memang niat.
Kecewa? Iya.Bingung? Juga iya.
Belum lagi ditambah kakak saat Ibun pulang wajahnya bertekuk-tekuk. Sementara saat Ibun di RS, kakak telepon Ibun masih ceria. Saat itu kakak mau ke kampus nyari buku dan membeli keranjang untuk Siomay. Siomay rencana mau diperiksakan ke Klinik.
Setelah konfirmasi ke bapak, Kakak tersinggung perkataan bapak.
Bapak berkata,"Kalau punya piaraan itu ya mau dirawat, jangan mau enaknya saja."
"Jadi selama ini apa yang aku lakukan nggak ada harganya sama sekali," jawab kakak hasil konfirmasi Ibun pada bapak.
Runyam kan? Kenapa juga bapak harus berkata begitu. Ibun tahu sendiri bagaimana kakak memberikan perhatian yang cukup besar pada Siomay. Dia setiap hari memberi makan dan mengajak main. Memang untuk membuang kotoran sedang akan dilakukan bertahap sesuai kesepakatan kemarin.
Ibun mengakui kalau lupa memberikan rencana melatih kemandirian pada mereka. Termasuk program-program yang ibu lakukan.
Ok deh. Semoga besok lebih baik deh.
#harikelima #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia
Minggu, 04 Oktober 2020
Hari Ke - 4 : Kesepakatan Bersama
Masih seputar si Siomay cerita hari ini. Ternyata ada yang nggak setuju dengan pembagian tugas yang ibun tentukan. Mas nggak terima kalau selalu harus membuang kotoran Siomay, sementara kakak baginya hanya memberikan makan. Oke, deh kita bicarakan bersama.
Sabtu, 03 Oktober 2020
Hari Ke - 3 : Responsibility
Sudah hari ke-3 di Zona 2, Kemandirian Anak. Ibun belum move on tema yaitu Tanggung jawab. Teman belajar juga masih sama, kakak dan mas. Laaah, kok nggak ada progresnya bun? Nggak masalah kok, ibun sudah komitmen sabar dalam berproses.
Kenapa masih sama temuannya? Apa nggak ada masalah lain yang lebih penting?
Justru ini temuan paling penting yang harus tuntas dulu lah. TANGGUNG JAWAB.
Menurut ibun bila tanggung jawab sudah terbentuk akan lebih mudah mengarahkan pada kemandirian yang lain.
Temuan hari ini ada pada kakak dan mas. Pada kakak, sampah bungkus makanan ditinggal begitu saja di atas meja.Temuan pada mas, samaaa. Mas juga meninggalkan sampah bungkus lem di atas meja makan.
Apa mereka mengganggap meja makan tempat sampah ya? Hahahaha.
Perasaan ibun, tanggung jawab sudah ibun ajarkan sejak mereka usia balita. Dimana harus membuang sampah. Apa lagi ibun saat ini juga sedang membuat proyek "pilah-pilah sampah rumah tangga".
Ketika ibun mencoba mengajak bicara masalah buang sampah, ternyata sampah mereka sudah dibuang. Hahahah.
Ibun sih mereka secara mandiri buang sampah tanpa harus diberitahu. Secara umur mereka kan bukan usia kanak-kanak lagi.
Sampai saat ini ibun masih bingung kenapa ya mereka belum mandiri. Apakah karena kita terlalu lama bersama asisten rumah tangga. Mungkin saja ya. Saat ada asisten rumah tangga, cenderung mereka sering dilayani. Ketika lupa buang sampah, langsung disapu oleh asisten.
Wah, PR besar nih. Ok ... lah, ibun akan sabar berproses.
O, ya ibun ada yang lupa. Tadi mas menggunakan lem besi dan plastik keras. Jadi kalau sudah menempel sulit untuk dilepaskan. Lem digunakan mas untuk memperbaiki sandalnya yang mulai rusak.
"Kenapa mas?" tanya ibun.
"Robek dikit, Bun!" jawab mas sambil meng-lem sandalnya.
Ibun mencoba memancing,"Nggak beli baru saja, Mas?
"Nggak usah lah, Bun. Kalau memang masih bisa dibenerin ya di-lem sendiri saja. Ngirit kan?" jawabnya.
Ibun terharuuuuu. Mas memang tipe anak "restore" suka memperbaik keadaan pada fungsi semula.
Baiklah. Satu sisi mereka belum bertanggung jawab dalam hal membuang sampah. Tapi di sisi lain mereka cukup peduli terhadap keadaan orang tuanya.
Semangaaat terus berproses. Semangaaat terus belajar. Semangaaat terus mendampingi mereka.
#hariketiga #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia
Jumat, 02 Oktober 2020
Hari Ke-2 : Lets Talk, Masbro
Apakah berjalan mulus tantangan hari ini?
Hmmm, kemandirian itu butuh proses. Okey, ibun akan menikmati prosesnya. Mari berproses bersama kids.
Seperti biasa saat ibun berangkat, anak-anak baru saja bangun. Ibun sudah menulis 'pesan cinta' untuk mereka, kakak dan mas. Pesan ibun tempelkan di kulkas. Saat ibun pamit mereka pun ibun ingatkan untuk membaca pesan cinta dari ibun.
"Jangan lupa pesan cinta dari ibun dibaca dan dilakukan ya nduk," kata ibun sambil mencium puncak kepala kakak yang masih bermalas-malasan di kasur.
Saat itu mas lagi sekolah daring, jadi ibun nggak mau ganggu. Tapi ibun tetap ingatkan melalui pesan di wa.
"Ok bun!' jawab mas membalas chat ibun
Sesuai rencana pesan cinta yang ibun tulis adalah :
Untuk kakak : memberi makan Siomay
Untuk mas : membuang kotoran Siomay
Kotorannya sih memang nggak menimbulkan bau karena Siomay sudah pintar BAB di bak pasir yang disediakan. Pasirnya aja bau kopi, dibelikan kakak saat belanja.
Ibun datang bertepatan mas juga baru saja tiba dari sekertariat pencinta alam.
"Gimana mas, apa sudah dikerjakan? tanya ibun.
"Heheh, belum bun, nanti ya bun hujan nih?" katanya mencoba menawar.
"Ok, deh!" jawab ibun.
Ketika ibun lagi ngobrol dengan bapak. Ibun meliha jendela, hujan sudah reda.
"Mas, hujannya sudah reda loh, apa nggak dibuang sekarang saja?"tanya ibun.
"Bunn, sudah mager nih, nanti malam ya bun,"kata mas dari kamar.
Ibun tahu dia sedang tidur-tiduran di kasur. Mungkin kecapean ya habis rapling bersama teman-temannya. Ok, sabar ya bun.
Malam pun tiba, ibun mengingatkan kembali. Akhirnya mas mau membuang dan membersihkan kotoran Siomay. Kotorannya ada 3 atau 4 gundukan, lumayan besar-besar. Hmm, berarti mas sudah tidak membuang selama 4 hari. Pantesan banyak.
"Makasih ya mas ganteng,"kata ibun setelah mas selesaikan membersihkan kotoran Siomay.
"Sama-sama bun," jawab mas.
"Maaf ya kalau ibun cerewet, karena akan bahaya bila kotoran kucing terlalu lama berdekatan dengan kita. Kotoran kucing itu mengandung toxoplasma, bila manusia terinfeksi toxoplasma bisa mengalami kesulitan punya anak loh mas, bahkan bisa menyebabkan radang selaput otak juga."
Mas cuma manggut-manggut saja. Semoga mas mengerti dan besok sudah secara mandiri buang kotoran Siomay. Mas cenderung menunda pekerjaan. Apakah dia tidak menyukai pekerjaan itu. Adakah hal lain yang membuatnya tidak segara melakukan?
"Aku cuma malas saja sih, bun. Besok lagi aku kerjakan deh,"jawabnya.
Ok, deh. Senang mendengarnya. Kita lihat saja besok ya.
Bicara tentang sukses hari ini, ibun bisa seloooow banget menghadapi keadaan tersebut. Oya selain kewajiban utama mereka. Mereka pun mau membuang sampah-sampah yang ada di kamar mereka. Buat ibun, tetap perlu dihargai.
Siap menghadapi tantangan hari esok, semangaaaat ibun (menyemangati diri sendiri itu perlu, heheh).
#harikedua #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia
Kamis, 01 Oktober 2020
Hari Ke - 1 : Siomay
Siomay bukan nama makanan seperti kita kenal ya. Siomay learning partner ibun di Zona 2 ini. Siomay salah satu anggota keluarga baru kami. Seekor kucing kampung dwi warna, putih dan orange.
Terima kasih Siomay kamu hadir dalam kehidupan kami. Ada objek untuk melatih kemandirian anak-anak deh.
#harikesatu #tantangan15hari #zona2kemandirian #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia
Jurnal Kupu-kupu Pekan 7 : Terima Kasih Mentor dan Mentee
Aaaah, nggak nyangka bisa sampai tahap ini. Pekan Tujuh, akhir dari tahap kupu-kupu. Alhamdulillah, Terima kasih Ya Allah. Berkat Rahmat-M...
-
Akhirnya kita bisa ketemu lagi. Haha hihi bareng, ngobrol bareng, diskusi bareng dan bermimpi bareng. Rasanya lama banget kita nggak melakuk...
-
Sudah pekan ketiga ya, masih ada lima minggu tersisa. Berikut Ibun posting refleksi sepanjang pekan ketiga ya. Sementara Ibun setor hasil ...
-
Aaaah, nggak nyangka bisa sampai tahap ini. Pekan Tujuh, akhir dari tahap kupu-kupu. Alhamdulillah, Terima kasih Ya Allah. Berkat Rahmat-M...