Jumat, 20 Maret 2020

CORONA PEMBAWA BERKAH

Kok bisa Corona membawa berkah?
Wah, bisa-bisanya bilang seperti itu. Enggak baca berita ya? 
Terlalu kudet (kurang update) kah ? 

Santuuuy coy, nggak usah esmosi. Corona memang saat ini hampir di seluruh bagian dunia seperti monster terselubung. Nggak jelas, tahu-tahu sakit memiliki angka kematian yang terbilang cepat. Tapi kan sudah ditemukan juga bagaimana kita melakukan segala macam upaya pencegahan. Mulai dari membudayakan cuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan dan segala upaya untuk meningkatkan sistem imun kita. Sistem imun yang baik membuat tangguh melawan Corona.

Ngomong-ngomong masalah membudayakan cuci tangan ada yang unik nih. Umumnya di masyarakat cuci tangan dulu sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air besar/kecil, habis memegang yang kotot-kotor. Lah sekarang sejak si Corona muncul anjurannya sering-seringlah cuci tangan. Cuci tangan pun tidak hanya dengan air mengalir saja tapi perlu dengan sabun atau antiseptik yang mengandung alkhol 70%. Jadi lah...sabun cuci tangan dan hand sanitizer menjadi barang idola untuk semua orang. Cepat banget habisnya. Coba saja kalau tidak percaya, entah itu supermarket, toko grosir mesti kehabisan hand sanitizer. Berkah ya buat pabrik yang memproduksi hand sanitizer. Belum lagi online shop yang menjual dengan harga gila-gilaan bisa sampai 5 kali lipat harga aslinya. Yahud ya.

Nggak semua orang bisa membeli dengan online. Nah, buat sebagian orang ini adalah peluang. Jadilah banyak yang menjual hand sanitizer homemade. Mulai dari botol 30 ml, 100 ml, hingga 500 ml. Harganya masih terjangkau. Ya paling naik dikit 2 kali lipat harga asli-lah dengan produk ber-merk. Kalau mau buat sendiri ternyata bisa karena mudah dan gampang. Tinggal lihat dan belajar di youtube kemudian beli bahan-bahannya terus ngeracik sendiri. Tapi berhubung Ibun nggak mau repot jadi memilih beli dulu. Hitung-hitung ngelarisin dagangan teman. Hahaha...alasan ya.

Teman Ibun setiap sekali buat dalam jumlah besar terus dan selalu habis bila dijual. Benar kan kata Ibun Corona ternyata membawa berkah. Allah itu memang Sang Creator yang Maha Hebat. Akhirnya tergantung kita memaknai setiap kejadian yang terjadi.


Kamis, 19 Maret 2020

Merindukanmu...

Sedih dan rindu memikirkan adek yang sedang di ponpes. Saat ini sejak merebaknya berita, fakta dan cerita tentang Corona, pengurus pon-pes mengambil kebijakan untuk #swakarantina penghuni pon-pos. Tidak boleh didatangi tamu walaupun keluarga sendiri juga tidak boleh keluar pon-pes. Bila tidak ada kepentingan mendesak bila datang pun tidak boleh bertemu dengan anak cukup hanya melihat dari pintu gerbang. Bisa kan ya merasakan kerinduan ibun yang membuncah di dada.

Biasanya dua minggu sekali ibun berkunjung ke sana walaupun sekedar mengantar makanan, bertemu adek beberapa jam, ngobrol dan makan bersama. Tapi bulan ini sepertinya nggak diizinkan karena ada pembatasan kontak. Ibun bisa mengerti untuk daling menjaga semua. Semoga adek pun bisa bersabar ya sayang. Kami di rumah tetap berdoa untuk adek supaya tetap semangat dan selalu dalam keadaan sehat. Semoga pihak pon-pes pun aktif memberikan motivasi dan kegiatan-kegiatan yang bervariasi sehingga siswa pondok bisa betah dan tidak cemas selama masa karantina.

Kita sama-sama berjuang menghadapi cobaan dari Allah ya dek...Bismillah kita bisa melalui semua ini.

Sabtu, 14 Maret 2020

Corona Oh Corona

Sejak diumumkan oleh pak Jokowi tentang kasus Corona pertama di Indonesia pada Hari Senin, 2 Maret 2020 Indonesia mulai terjadi kehebohan ber-jamaah. Mulai dari pembelian masker, sarung tangan, hand sanitizer, dan bahan makanan. Di mulai dari Jakarta, minggu kemarin terpublish kasus pasien Corona di Solo yang meninggal dunia. Kehebohan pun dimulai. Semua sekolah diliburkan selama dua pekan, padahal anak-anak sedang PTS. Oya jumlah penderita saat ini sudah mencapai 96 orang. Dan yang terbaru, Menteri Perhubungan, Pak Budi Karya Samadi, terdiagnosis positif mengalami Corona.[Cepat sembuh ya pak].

Bapak semestinya harus dirujuk ke RS Persahabatan di Jakarta untuk proses diagnosis lebih lanjut. Tapi karena pandemi Corona ini, akhirnya tim dokter dan keluarga memutuskan untuk menunda lebih dulu sampai keadaan stabil. Semoga bapak tetap stabil ya.

Jurnal Kupu-kupu Pekan 7 : Terima Kasih Mentor dan Mentee

  Aaaah, nggak nyangka bisa sampai tahap ini. Pekan Tujuh, akhir dari tahap kupu-kupu. Alhamdulillah, Terima kasih Ya Allah. Berkat Rahmat-M...