Kamis, 31 Maret 2022

Jurnal Kepompong Hari Ke-7 : Mendengarkan dengan Penuh Perhatian


 Hal apa yang perlu kita lakukan saat berada di tempat baru, ketika sudah terisi orang-orang yang telah membentuk sistem tertentu? Sementara itu tidak tahu apa yang harus dilakukan di tempat yang baru. 

Sebagian orang akan berkata,"Lakukan observasi saja dulu!". What's next? Jawaban selanjutnya yaitu Jadilah Pendengar yang Baik. 

Hari ini Ibun banyak sekali mendapat pembelajaran berharga sebagai pendengar yang baik. Sudah hampir tiga bulan Ibun diminta untuk membantu memperbaiki proses di Balai Rehabilitasi ODGJ(Orang dengan Gangguan Jiwa) 'X'. Terus terang Ibun bingung mau melakukan apa. Orang-orang yang Ibun telah temui selalu memberi kesan bahwa sistem tidak berjalan baik karena ada satu divisi yang sulit diajak kerjasama. Sepintas lalu memang iya, karena susah sekali diajak untuk berdiskusi. 

Ibun menyempatkan hari ini ke Balai Rehab tadinya ingin membantu membuat indikator penilaian dan pencapaian proses rehabilitasi warga binaan(WB). Jadi, Ibun ingin melakukan visitasi tahap-tahapnya. Ibun menempatkan diri sebagai orang baru yang bersedia untuk belajar dan mendengarkan. 

Luar biasa, ternyata setelah mereka bicara dan curhat Ibun banyak mendapat informasi apa saja yang menjadi ganjalan dari bagian-bagian yang ada. Satu pihak karena merasa bidangnya mengganggap orang lain sulit untuk mengerti karena kurang peduli. Sementara  orang lain mengganggap mereka yang sulit untuk diajak kerjasama. Komunikasi tidak efektif jadinya ya. 

Hikmah yang bisa Ibun pahami hari ini, mendengarkan dengan penuh perhatian membuat mereka merasa dihargai. Otomatis mereka akan bercerita banyak hal, mengungkapkan apa yang dirasakan oleh mereka selama ini. Tentu saja ini adalah informasi yang penting untuk Ibun. 

Semoga Ibun terus dapat menjadi pendengar yang baik ya. Aamiin. 

#institutibuprofesional

#hutankupucekatan

#tahapkepompong

#latihilmunya30hari

#T30Hday7


Rabu, 30 Maret 2022

Jurnal Kepompong Hari Ke-6 : Luang Waktu Untuk Mendengarkan


 Perlu waktu untuk mendengarkan. Tentu kita tidak nyaman ketika orang yang kita ajak bicara mendengarkan sambil mengerjakan hal lain. Ibun sering melakukan seperti itu. Kakak yang paling sering mengingatkan. Belajar dari pengalaman hari ini, ketika anak ingin didengarkan tapi tidak ada yang mendengarkan ia akan mencari orang lain untuk mendengarkannya. Ibun ingin berubah. 

Kakak, mas Aa, Adek bantu Ibun untuk berubah menjadi lebih baik ya. Beritahu Ibun ketika Ibun tidak mendengarkan dengan baik apa yang kalian sampaikan pada Ibun. 

Ibun bersedia untuk menunda pekerjaan Ibun ketika kalian meminta Ibun untuk mendengarkan. Ibun tidak akan menyia-nyiakan waktu yang tersisa. Kita optimalkan kebersama ini. 

#institutibuprofesional

#hutankupucekatan

#tahapkepompong

#latihilmunya30hari

#T30Hday6

Selasa, 29 Maret 2022

Jurnal Kepompong Hari Ke-5 : Mendengarkan bukan hanya mendengar


 Learning by example. Hari ini pembelajaran Ibun dapatkan di RS. Saat mendampingi pasien laki-laki usia 20 tahun. Os dikonsulkan dengan keluhan mengalami mual muntah. Sebelum ke IGD RSA UGM sudah sempat ke IGD RS lain tapi dianggap tidak ada apa-apa, diperbolehkan pulang. 

Ternyata tidak sampai sehari sudah mengeluh lagi. Sebelumnnya mengalami diare saat dibawa ke IGD, perutnya sakit kembali hingga harus menunduk badan untuk menahan sakit. 

Pasien tersebut mengalami kecemasan karena tertrigger lagi peristiwa masa lalu sehingga muncul gejala-gejala ganggguan jiwa.

Dulu orang tua menganggapnya kenakalan anak-anak pada umumnya. Tapi setelah ditelusuri lebih jauh. Kejadian-kejadian masa lalu menimbulkan trauma. Tampak Ayahnya begitu menyesal mengapa menganggap suatu hal yang tidak perlu dicemaskan. Ayah dan pasien bersedia melanjutkan pengobatan setelah selesai rawat inap. 

Alhamdulillah.

#institutibuprofesional

#hutankupucekatan

#tahapkepompong

#latihilmunya30hari

#T30Hday5


Senin, 28 Maret 2022

Jurnal Kepompong Hari Ke-4 : Mendengar dengan Empati

 

Saat mendengarkan, kita perlu membayangkan ada di posisi mitra bicara. Gimana perasaannya saat itu (senangm deg-deg-an, terkejut, kecewa, malu, marah, sedih). Dengan mencoba memahami posisi mitra bicara, kita terhindar dari cara mendengarkan hal yang kita ingin dengar saja. Kita seakan ikut terbawa cerita dan menjadi bagian dari cerita tersebut. 

Hari ini Adek yang menjadi mitra bicara Ibun, telpon dari koperasi minta segera untuk dikirimi uang. Ibun masih nggak habis pikir mengapa Adek begitu cepat habis uangnya. Apakah kebutuhannya semakin meningkat. Kalau makanan sepertinya tidak kurang kalau tidak langsung dibagikan pada teman-temannya. Di  pondok pun Adek sudah mendapat makan 3 kali dalam sehari. 

Bukan apa-apa ya Dek, Ibun ingin mengajarkan bahwa tidak semua keinginanmu segera harus dipenuhi. Ibun pun pernah ada dalam situasimu, Ibun harus menahan diri. Ibun tidak bermaksud membandingkan dengan diri Ibun. Tapi Ibun ingin Adek bisa belajar untuk menahan diri ya, Dek. 

Maafkan Ibun, jika Adek tidak berkenan. Ibun begitu mendambakan kebersamaan kita kembali. Sabar ya, Dek tinggal beberapa bulan lagi. Setelah Adek ujian kita akan segera bertemu lagi. In syaa Allah. 
#institutibuprofesional

#hutankupucekatan

#tahapkepompong

#latihilmunya30hari

#T30Hday4

Minggu, 27 Maret 2022

Surat Cinta dan Jurnal Puasa Kepompong Pekan Ke-1

 

Dear Buddy,

Sudah sepekan nih kita puasa ya. Kalau nggak salah kita kompak nih puasanya manajemen tidur, walaupun mungkin kita memiliki indikator yang berbeda. Ternyata kita sering begadang ya πŸ˜‚.

Mbak Melly, Ibun berharap berkenan menerima surat cinta ini ya.  Tabah dan sabar membacanya ya mbak,  mungkin dirasakan kepanjangan membaca tulisan Ibun. πŸ˜‚






Ini jurnal puasa pekan I Ibun ya. Manajemen Tidur. Biar Ibun bisa teratur tidurnya. Biasanya Ibun setelah sholat Subuh sebelum berkutat di dapur menulis jurnal puasa dan surat cinta untuk Buddy. Kalau nggak begini bisa keteteran deh. 

Semoga Ibun bisa komitmen dan konsisten ya menjalani puasanya. 

Salam sayang,
Ibun Tika

Jurnal Kepompong Hari Ke-3: Berbicara atau Mendengarkan


 Yuhuuui, sudah masuk hari ke-3 tantangan nih. Ibun cerita pengalaman hari ini ya terkait pembelajaran menjadi pendengar yang baik. Walaupun bukan pengalaman Ibun sendiri, learning by example/experience orang lain lebih tepatnya.

Minggu pagi adalah saatnya beryoga-ria bersama Kakak di UGM Wisdom Park. Biasanya mulai jam 08.00-09.00. Ada instruktur yoga yang datang untuk melatih kami. Kegiatan ini diprakarsai oleh Komunitas Peduli SKizofrenia Indonesia Simpul Yogyakarta. Sudah kurang lebih 3 bulan lebih kami beryoga bersama teman-teman caregiver. Walaupun hanya seminggu sekali, lumayan deh buat badan lebih segar. 

Ibun mau cerita tentang pengalaman pengamatan Ibun ya terkait menjadi pendengar yang baik. Jadi, setelah selesai yoga kami tidak langsung pulang. Salah satu teman ada yang bawa nasi tiwul beserta lauknya, jadi kita makan bareng dulu. Saat makan tersebut terjadi dialog antara teman Ibun dan instruktur yoga Ibun membahas tentang masakan Rendang Padang. Masing-masing menceritakan pengalamannya dalam memasak rendang dengan cara mereka masing-masing. Masalahnya bukan membahas resep rendangnya tapi saat mereka berbicara seperti tidak ada yang mau mengalah. Masing-masing ingin berbicara, kesannya seperti tidak mau kalah. Seruu..sih. 

Saat kita akan pulang dan masih berada dalam mobil, Ibun berbicara dengan Kakak.
"Seru ya, Kak tadi?"
"Iya, Bun seru tapi sebenarnya pembicaraan seperti itu tidak sehat loh...Bun," jawab Kakak. 
"Kenapa Kak?" tanya Ibun. 
"Yaaaa, masing-masing berebutan ngomong."
Hmmm, ternyata anak Ibun pengamat yang baik juga penuh kepedulian, keren ya. 
Bahkan, Ibun belajar dari Kakak bagaimana dia mengamati pembicaraan yang terjadi tadi. Terima kasih Kakak cantiiiik..😍.

#institutibuprofesional

#hutankupucekatan

#tahapkepompong

#latihilmunya30hari

#T30Hday3

Sabtu, 26 Maret 2022

Jurnal Kepompong Hari Ke-2 : Berusaha Mengendalikan Emosi

 


Saat Ibun berada di Ruang Makan sambil menyeruput segelas teh manis hangat, tiba-tiba HP Ibun berbunyi. Nama yang Ibun kenal, nama Pamong Adek di Pondok. Tidak biasa sebenarnya Adek telpon Ibun pagi-pagi, seringnya sih siang atau sore. Ada apakah gerangan?

Hehehe, ternyata seperti biasa minta dikirimi barang-barang yang dibutuhkan. Padahal belum ada seminggu Adek pulang dan membawa beberapa kebutuhannya dalam kardus lumayan besar juga. Ternyata ada juga yang tercecer. Dalam pesan Wa tertulis ada odol, sabun cuci muka, susu Zee (susu kesukaanAdek), plastik es sedang, dan makanan. 

Minta tambahan uang saku juga, nah ini yang berat. Bukan apa-apa dia perlu belajar untuk mengatur pengeluarannya. 

Biasanya kalau Adek telpon suka kebawa emosi karena sinyal di sana nggak ok banget. Jadi pesan suka lama atau terhambat. Tapi nggak tahu pagi ini sinyal baik dan suasana hati Ibun juga baik-baik aja. Jadi komunikasi kami lancar. Ibun mencoba mendengar tanpa memotong pembicaraannya. Begitu Adek sudah selesai, baru deh Ibun gantian menyampaikan pesan. Kita mencoba memahami satu sama lain terkait kebutuhan dan kesanggupan. 

Oya, Ibun juga sampaikan kalau Adek harus tes ulang masuk SMU swasta gelombang I kemarin. Bukan karena tidak diterima tapi Ibun terlambat bayar daftar ulang. Ibun minta maaf untuk keteledoran Ibun. Adek pun bisa memahami. Ketika Ibun tanyakan, "Bagaimana perasaan Adek?"

"Nggak apa kok, Bun. Biasa aja!" jawabnya.

Ibun bersyukur sekali pengertiannya. In syaa Allah Adek akan mendapat ganti yang lebih barokah. Aaminn. 

#institutibuprofesional

#hutankupucekatan

#tahapkepompong

#latihilmunya30hari

#T30Hday2

Jumat, 25 Maret 2022

Jurnal Kepompong Hari Ke-1: Bertanya pada Waktu yang Tepat


 Saatnya menjadi kepompong. Bertumbuh dan berkembang dalam kesendirian. Membentuk diri menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga Ibun bisa ya. 

Tangtangan 30 hari sebagai kepompong yang Ibun lakukan adalah Menjadi Pendengar Yang Baik. Kalau melihat peta belajar, ini adalah sub-skill yang akan Ibun kembangkan. Mengapa? 

Ibun menyadari anak-anak sering protes,"Ibun, dengerin nggak sih?"

Rasanya itu sudah cukup menjadi alasan bahwa Ibun bukan pendengar yang baik untuk mereka. Ibun bisa mendengarkan pasien-pasien saat mereka mengeluh gejala mereka. Tapi kenapa kok anak-anak merasa tidak didengarkan. Kemampuan mendengarkan Ibun mereka harus ditingkatkan. Ibun kan ingin menjadi CEO yang baik untuk Keluarga Pras. Salah satu softskill sebagai CEO adalah menjadi pendengar yang baik πŸ˜‰. Cucok ya.


Aktivitas hari I ini, Ibun mencoba mendengarkan dengan pikiran terbuka. Saat di ruang makan, Ibun menyaksikan sendiri dialog antara Kakak dan Aa yang berujung satu marah dan satu lagi terluka kemudian menangis. 

Inginnya sih Ibun segera menyelesaikan masalah supaya cepat kelar. Nggak ada uneg-uneg di hati dan bisa clear. Tapi situasi tidak memungkinkan. Kakak belum bersedia diajak membicarakan perasaannya. Aa juga sama, ia merasa nggak salah dengan apa yang dilakukan. 

Baik-lah, mungkin perlu waktu yang tepat untuk mendengarkan mereka bicara.  Itu hikmah yang Ibun dapat hari ini. 

Alhamdulillah, Ya Allah. Engkau hadirkan pelajaran berharga hari ini.  


Kamis, 17 Maret 2022

Aliran Rasa : Fase Telur dan Ulat

 

By user2104819 from freepik.com

Rasanya kurang puas kalau tidak mengalirkan rasa apa yang Ibun rasakan, pikirkan saat melalui tahap demi tahap di Bunda Cekatan.

Banyak sekali pembelajaran yang Ibun bisa dapatkan dan semuanya menarik. Bersyukur banget bisa ada dalam komunitas ini. Ibun jadi semakin bisa memahami diri ibu lebih baik dari sebelumnya. Ibun semakin mampu memanage waktu, memanage emosi, dan yang paling suka..Ibun semakin tahu apa yang Ibun perjuangkan. Apa yang Ibun suka. Apa yang Ibun ingin lakukan. 

Pengalaman mebuat podcast dan tampil go-live di FBG itu juga sangat berkesan. Ibun harus memaksakan diri belajar mengikuti metode belajar yang lain dari biasanya. Dan, ternyata Ibun mampu melakukannya. Wah, bisa bahaya nih kalau ketagihan dampaknya bisa jadi eksis. Dan Ibun tidak terlalu suka mempublikasikan diri di media sosial. Tapi untuk berbagi ilmu mungkin bisa jadi pertimbangan lain ya. Ah, pokoknya dibuat asyik..asyiik aja deh. 

Semangaaat Ibun, terus belajar, berkarya, dan pada saatnya nanti berkesempatan untuk berbagi.

#institutibuprofesional

#hutankupucekatan

#tahaptelur

#tahapulat

#aliranrasabundacekatan

Jurnal Ulat Ke-8 : Buddy System


 Minggu terakhir di fase Ulat. Ada yang menarik di pekan ini? Hmm, Ibun harus memiliki Buddy. Buddy di sini sebagai teman dekat, teman berjuang dan tumbuh bersama. Boleh siapa saja yang penting klik di hati. Ibun mencoba melamar buddy dari Banyumas Raya, tapi karena belum jodoh lamaran buddy Ibun ditolak karena ia sudah memiliki buddy. Sedang galau  mencari siapa yang bisa Ibun lamar lagi. Ternyata tiba-tiba ada notifikasi wa dari mbak Melly, IP Bekasi mengajak Ibun menjadi buddy-nya. Tentu saja Ibun bersedia. Bagaimana cerita tentang pertemuan kami hingga menjadi buddy system bisa lihat di jurnal ya. 




#institutibuprofesional


Rabu, 09 Maret 2022

Jurnal Ulat Ke-7 : Refleksi Belajar


Wah, nggak terasa sudah 7 pekan menjalani perjalanan di Hutan Bunda Cekatan. Jangan tanya perasaan yang dirasakan. Nano-nano lah...seruuu, banyak kebahagiaan, banyak ilmu yang bisa diperlajari. Tapi kita perlu waspada jika tidak fokus bisa-bisa nggak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pekan ini kita diajak untuk refleksi belajar untuk mengevaluasi proses yang selama ini kita jalani. 

Bongkar Ransel

Ada apa saja di ransel yang Ibun gendong. Yuk, kita bongkar ya. 





Setelah bongkar isi ransel, Ibun melihat kembali peta belajar. Hmmm, ternyata ada subtema yang belum Ibun temukan di Hutan Pengetahuan Bunda Cekatan, yaitu :
1. Teknik konseling
2. Manajemen organisasi. 

Selain itu ada yang Ibun tambahkan dalam peta yaitu subtema : Ketahanan keluarga. 

Tujuan pembelajaran juga ibun tambahkan yaitu untuk mebangun keluarga yang tangguh. Semoga tampak jelas ya perbedaannya. 






Refleksi Belajar

Ibun mulai refleksi belajar dengan mengungkapkan apa yang Ibun rasakan ketika berada di Hutan Pengetahuan. Jika diungkapan dengan satu kata yaitu SERRRUUUU. Banyak hal yang ternyata belum Ibun tahu. Ternyata Ibun masih fakir ilmu. Bertemu dengan banyak orang yamg memiliki semangat luar biasa dalam mencari ilmu itu jadi support system yang baik untuk Ibun. 


Makanan yang terbanyak Ibun makan ternyata makanan utama Ibun. Setelah itu cemilan...hahaha memang suka ngemil, begimana dong. 

Minggu, 06 Maret 2022

Jurnal Ulat Ke - 6 : Berbagi Kebahagian itu Indah


 Pekan ini kurang dapat Ibun dapat lalui dengan baik. Soale baru selesai isoman. Dicoleh Omicron supaya Ibun bisa istirahat di rumah. Saat isoman Ibun tidak terlalu banyak interaksi di IIP. Setelah selesai isoman Ibun harus segera menyelesaikan tugas-tugas di RS. Ibun tidak mau mengajukan dispensasi karena tidak ingin menupuk tugas. Terpenting, kerjakan dulu semampu yang kita bisa. 

Tugas pekan ini yaitu semangat untuk berbagi kebahagiaan. Masing-masing diminta untuk memberikan hadiah pada teman-teman istimewa. Ibun hanya sempat membuat satu hadiah buat teman-teman istimewa Ibun. Jadi, ceritanya Ibun masak makanan dengan nama makanannya PROKRASTINASI atau GAGAL MANAJEMEN WAKTU. Walaupun recook dari youtube channel dengan akun Greatmind. Ibun coba meramunya dengan media berbeda yaitu audio saja berupa podcast. 

https://anchor.fm/tika-prasetiawati/episodes/Prokrastinasi-Atau-Gagal-Manajemen-Waktu-e1fac80

Kemudian Ibun kirim pada teman-teman spesial Ibun yaitu mbak Dini, mbak Melly dan Mbak Laksmi. Inginnya lebih banyak teman yang bisa Ibun kirim tapi entah kenapa Ibun mengingat nama-nama tersebut.  

Ibun nggak tahu makanan yang dibutuhkan saat ini. Kirim saja. Ternyata di luar dugaan mereka semua berespon baik terhadap hadiah yang yang Ibun berikan. Bahkan Ibun diberikan hadiah juga dari mereka. Makanan yang belum pernah Ibun coba tapi sesuatu banget tidak ada salahnya Ibun mencicipi makanan mereka juga. 

Oya, mbak Dini dan mbak Melly pernah satu kelas dalam Bunda Sayang. Kemarin kami dipertemukan kembali saat virtual camping ground. Sementara mbak Laksmi adalah teman yang baru pertama kali bertemu saat camping ground di Hutan Pinus. 

Mbak Dini dari IP Asin ketika menerima hadiah dari Ibun berkomentar,"MasyaaAllah.. Terima kasih mba Tika.. saya terharuπŸ₯Ί memang lagi butuh makanan ini 😍."

Mbak Melly dari IP Bekasi nggak berapa lama merespon hadiah dari Ibun,"Makasih Ibun, hadiahnya bagus sekali 😘😘😘."

Sementara mbak Laksmi dari IP Banyumas Raya,"Mbak Tikaaaa, Masya Allah. Saya baru habis nangis setelah sholat Isya tadi, merasa kehilangan banyak waktu. Sudah tanggal 6 Maret. Kemarin rasanya baru tahun baru. Terus dapat ini. Ini hadiah dari Allah namanya."

Nggak berapa lama mbak Laksmi memberikan hadiah istimewanya yaitu bagaimana cara mengatasi rasa marah yaitu FIRST AID LOVE BAG. Keren banget deh kirimannya. Memang benar ya sesuatu yang dibuat dari hati sampainya pun akan ke hati pula. 

Oya, hampir lupa. Makanan ulat minggu ini Ibun juga mendapatkan dari tempat yang sama yaitu di Youtube di akun Greatmind. Judulnya : Menyembuhkan Luka Masa Lalu. Keren deh, mbak Marrisa menjelaskan dengan mudah dicerna bagaimana kita menyembuhkan luka dengan mengajak inner child/anak dalam diri kita ikut hidup dalam dunia dewasa dimana tidak perlu cemas atau khawatir lagi karena orang dewasa mampu menghadapi tantangan untuk hidup bahagia. 

Walaupun tidak masuk dalam peta belajar Ibun. Ini adalah usaha Ibun untuk mempertahankan keluarga agar dapat memutuskan rantai trauma-trauma dalam keluarga yang dapat mempengaruhi perkembangan anak-anak Ibun. 

Yuk, semangat ya Bun. 

#institutibuprofesional

#hutankupucekatan

#tahapulat

#virtualcampmagicalforest




Jurnal Kupu-kupu Pekan 7 : Terima Kasih Mentor dan Mentee

  Aaaah, nggak nyangka bisa sampai tahap ini. Pekan Tujuh, akhir dari tahap kupu-kupu. Alhamdulillah, Terima kasih Ya Allah. Berkat Rahmat-M...