|
Background vector created by dede_sumiarsih - www.freepik | |
|
|
Cerita Ibun masih bersumber pada anak eh sudah tidak anak lagi ya. Mereka sudah lebih dari 15 tahun. Sudah akil baligh. Kakak sudah 23 tahun dan Mas 17 tahun. Usia ini semestinya sudah mulai tumbuh fitrah keayah-bundaan pada mereka. Semoga bertambah usia mereka semakin dewasa dan siap untuk memiliki peran sebagai ayah dan bunda.
Beberapa minggu lalu Kakak dan Mas minta izin ke Magelang untuk menghadiri pernikahan teman baik mereka. Teman-teman pengajian mereka. Hmmm, rada berat juga sih karena masih pandemi. Tapi mereka berusaha meyakinkan Ibun akan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Teman mereka yang menikah, mempelai perempuan sudah lulus dan sudah bekerja sementara mempelai laki-laki masih kuliah. Kalau dari usia yaa, mungkin se-umuran Ibun deh saat Ibun menikah dulu. Kakak dan Mas mendapat undangan khusus by name bukan undangan rombongan karenanya mereka ingin sekali hadir. Akhirnya Ibun mengizinkan mereka untuk pergi.
Seperti biasa saat Ibun lagi santai dengan mereka. Ngobrol tentang pernikahan teman mereka. Sudah cukup siang ketika sampai di sana. Cuma masih sempat makan karena memang sudah ditunggu. Iseng-iseng Ibun tanya pada Kakak dan Mas.
"Kakak kapan nikah?" tanya Ibun pada Kakak.
"Belum tahu, Bun. Memang kenapa? Dulu Ibun nikah umur berapa" tanya Kakak.
"Ya, nggak apa-apa sih. Cuma nanya aja. Dulu Ibun nikah usia 25 tahun. Sesuai dengan proposal yang Ibun ajukan pada Allah".
"Wah, boro-boro proposal nikah. Proposal skripsi aja belon kelar. Aku belum kepikiran ke sana Bun. Kenapa harus buru-buru nikah, Bund?" tanya Kakak lagi.
Hei..umur 25 tahun menikah itu bukan buru-buru sudah ketuaan hehehe.
"Ibun, mikirnya biar organ reproduksi Ibun masih baik saat punya anak. Dan tidak terlalu tua saat punya anak. Simple aja sih sebenarnya."
"Kalau Mas, kapan rencana nikah?" tanyaku pada Mas.
"Aku ingin nikah muda, Bund. Tapi harus kerja dulu biar bisa ngasih makan anak dan istri."
"Kenapa ingin nikah muda?" tanya Ibun menanggapi jawaban Mas.
"Ya, nggak apa-apa, biar terjaga saja," jawabnya mantap.
Hmm, cooool anak Ibun. Ternyata beda anak beda pikiran dan pandangan ya tentang rencana untuk menikah.
Apa pun jawaban mereka, Ibun berusaha untuk selalu menjadi teman belajar mereka.
#harike3
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia