Sabtu, 29 Agustus 2020

ALIRAN RASA PRA BUNDA SAYANG BATCH 6

 Alhamdulillah..., akhirnya Ibun bisa melalui sampai tahap ini. Ibun bisa menyelesaikan semua tahap di pra-BunSay. Ibun siaaaaaap melanjutkan perjalanan kembali. Ibun juga siaaaaap menerima tantangan untuk melewati tiap tahapan di Kelas Bunda Sayang.

Bismillah...


Yiipiiiii....Ibun dapat lengkap semua stamp hasil berpetualang di Pulau Cahaya. Senang..? Jelas senang dong. Ibun harus mengapresiasi diri Ibun sendiri hahaha. Nggak apa ya? Walaupun dari ke-empat wahana petualangan Ibun selalu mengumpulkan tugas pada hari terakhir, tapii....Ibun nggak pernah rapel tugas loh. Sementara teman-teman Ibun banyak yang rapel tugas. Ini Ibun syukuri sekali, Ibun mau membuktikan pada diri Ibun sendiri bahwa Ibun sanggup untuk melewati setiap tantangan. Pembelajar yang baik itu tidak kenal putus asa. Penyakit Ibun satu nih yang belum sembuh-sembuh. Kalau belum kepepet suka menunda pekerjaan. Alasan klise-nya Ibun harus mengerjakan hal lain selain belajar di IIP. Tapi semoga ketika Ibun sdh ada di Kelas Bunda Sayang ibun bisa lebih mampu memanage waktu. Aamiin.

Saat penutupan Wahana Pantai, Ibun sempat hadir siaran live loh. Tapi tahu nggak saat itu Ibun sambil ikut workshop Review Protokol Penelitian. Terus mana yang didengarkan. Hahah..pertama workshop dulu karena ini terkait pekerjaan. Begitu materinya kurang menarik karena persamaan persepsi dalam me-review Ibun kembali ke acara penutupan lah..heheheh. 

Oya, Ibun juga sudah ambil souvenir juga. Hmmm, es lemon. Seger banget dinikmati di kala panas-panas di pinggir pantai. 


Souvenir di atas Ibun buat pakai program Powerpoint loh..hehe. Biasanya suka minta bantuan Canva. Tapi berhubung Ibun lagi ngerjain slide presentasi sekalian aja Ibun buat untuk souvenirnya. Template yang diberikan Bunda Nurlian di FB Ibun convert dulu ke png. Kemudian coppas di Slide yang sdh ukuran kotak. Terus diremove gambarnya biar bisa dipasang foto. Foto Ibun selipkan di belakang template-nya. Jadi deh.. agak nggak proporsional ya bentuknya. Nggak apa-apa lah..souvenir ala emak-emak. 

Semangaaaat ...Ibun siap berpetualang kembali. Menikmati perjalanan hidup, belajar dari tantangan hidup yang dihadirkan, dan berupaya untuk menyelesaikan setiap tantangan itu dengan baik. 

Bismillah....

#aliranrasa
#prabunsay
#institutibuprofesional



Minggu, 16 Agustus 2020

WAHANA WAKE BOARDING



Wakeboarding adalah olahraga air dimana pengendara berdiri di atas wakeboard. Wakeboard adalah sebuah papan pendek yang diikatkan pada kaki pengendaranya. Kemudian pengendara ditarik dengan tali di belakang perahu motor. Biasanya pengendara akan melakukan manuver udara saat melakukan olah raga ini. 

Hiiii....Ibun ngebayanginnya aja sudah seram deh apa lagi melakukannya. Kalau disuruh enggak saja lah. Tapi kalau di IIP wahana ini harus dilalui ya. Masalah harus dihadapi sebagai TANTANGAN, begitu kata Bunda Septi. Oke deh.

Ibun seperti biasa belum bisa on time mengikuti pembelajaran online saat materi ini disampaikan oleh Bunda Ressy dan Bunda Farida. Saat itu Ibun seperti biasa juga harus melakukan layanan di ranah publik. Semoga ada kesempatan ya untuk bisa belajar online dan ontime. 

Ada beberapa hal yang Ibun catat dalam materi kali ini yaitu :
  1. Core Values
  2. Karakter Moral 
Core Values
Ada lima value saat proses pembelajaran dilakukan. Ibun berharap banget bisa memenuhi kelima-limanya. Yaa....nggak sekaligus lah tapi bertahap. Apa aja ya..

1. Belajar
Alasan Ibun ikut masuk Institut memang karena Ibun ingin belajar. Kenapa ingin belajar? Karena Ibun merasa belum cukup ilmu untuk menjadi ibu, istri dan diri Ibun sendiri. 

Kemudian Tujuan Belajar, Ibun harus terus memantaskan diri untuk tiga peran di atas yaitu sebagai Ibu, Istri dan Diri Ibun sendiri. Ini tujuan umum ya. 
Kalau Tujuan Khususnya, Ibun membagi dalam tiga ranah belajar. Ibun mencoba membuat Peta pembelajaran Ibun, apa yang ingin Ibun pelajari termasuk  indikator-indikator keberhasilan dan langkah-langkahnya. 


2. BERKEMBANG
Ibun sih berharap sekali Ibun akan berkembang menjadi orang yang lebih baik daripada diri Ibun sebelumnya. Ibun semakin trampil menjalankan 3 peran Ibun dengan senang dan bahagia. 

3. BERKARYA
Hasil pembelajaran inginnya sih sebuah karya. Karya yang bermanfaat..ya paling tidak bermanfaat untuk diri Ibun, keluarga Ibun dan kalau Allah mengizinkan dapat bermanfaat untuk orang banyak. 

4. BERBAGI
Proses pembelajaran di IIP lebih banyak dengan learning by doing. Tidak ada metode yang terbaik yang ada adalah metode terbaik untuk diri sendiri. Jadi memang Ibun wajib menemukan metode pembelajaran terbaik untuk diri Ibun. Selain itu proses belajar di IIP banyak sekali dengan cara refleksi diri. Setelah mendapat knowledge (ilmunya), psikomotornya dilatih untuk melakukan ilmu tersebut, kemudian dituliskan untuk refleksi diri (attitude). Hasil yang dituliskan wajib dibagikan melalui media sosial. Maka materi wahana sebelumnya yaitu Publikasi Bermartabat perlu dipraktekkan. 

5. BERDAMPAK
Ilmu yang kita pelajari, kita praktekkan alangkah indah bila dapat berdampak. Yaa...minimal untuk diri sendiri ya. Syukur-syukur bisa berdampak sampai menginspirasi orang banyak. Semoga Ibun dimampukan olehNya untuk melakukan hal itu. 

Karakter Moral
Dalam proses pembelajaran agar tujuan belajar tercapai dan berhasil baik. Ada karakter-karakter moral yang perlu dimiliki pembelajar di IIP. Karakter moral ditinjau dari dua aspek yaitu Eksternal dan Internal.  

Aspek Eksternal 
1. Never Stop Running The Mission ALive
Jangan pernah berhenti menjalankan misi hidup. Ibun menanamkan diri Ibun, belum dikatakan berhasil bila Ibun belum menyelesaikan misi dalam hidup Ibun. Kalau dari screening diri yang pernah Ibun lakukan adalah misi Ibun adalah sebagai edukator, server, dan comunicator. Semoga Ibun dimampukan untuk menjalani misi tersebut ya.

2. Dont Teach Me, I Love to Learn
Komitmen. Tanpa ada komitmen untuk terus belajar kayaknya susah deh. Apa lagi dengan perkembangan jaman saat ini dimana informasi apa pun mudah kita cari. Tanpa komitmen Ibun akan mudah teralih perhatiannya dengan hal yang lain. Ilmu di luar sana banyak sekali yang baik-baik. Tapi ilmu yang dibutuhkan Ibun itu harus jadi prioritas. 

Konsisten. Bersabar dalam menjalankan proses ini juga hal yang penting dalam proses belajar Ibun. Ibun harus sadar sejalannya usia kemampuan belajar Ibun akan menurut oleh karena itu untuk menjaga agar tetap ingat dan semakin trampil perlu konsisten. Konsisten dalam waktu dan ilmu yang dipelajari. 

Aspek Internal
3. I KNow I can be Better
Yeah....Ibun yakin dengan belajar diri Ibun akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

4. Always On Time
Heheh...ini yang sulit. Ontime dalam mengikuti pembelajaran, sementara materi diberikan selalu berbenturan dengan tugas Ibun di ranah publik. Jadi Ibun selalu susulan dalam mengikuti materi. Semoga para guru dapat mengerti keadaan dan situasi Ibun. Ibun selalu berusaha untuk mengulang proses pembelajaran, bahkan Ibun bisa menonton materi sampai 2 kali. Tapi Ibun akan terus berupaya untuk bisa ontime minimal info di wag IIP Regional. 

5. Sharing is Caring
Ibun pribadi tidak ada masalah untuk berbagi ilmu yang Ibun miliki. Karena sesungguhnya Ilmu itu karunia dariNya. Semakin kita berikan ..in syaa Allah akan semakin kita banyak memperoleh ilmu. Karena saat memberikan ilmu sesungguhnya kita sedang dalam proses belajar. Ibun mengutit kata-kata Bunda Farida saat materi ini. 

Dalam berproses...Ibun memiliki hambatan, Ibun amat menyadari itu. Hambatannya sebenarnya dari diri Ibun sendiri yaitu menunda-nunda. Istilah kerennya adalah PROCRASTINATION. Seperti tugas ini saya Ibun baru bisa membuatnya pada deadline hari ini. Kemarin ibu pikir aaaah.....waktunya masih lama. Eeee...tahu-tahu sdh mepet. Tantangan ini harus Ibun sendiri yang mendobraknya. Tidak bisa orang lain. Semoga ini yang terakhir kali Ibun menunda-nunda mengerjakan tugas ya.

Bismillah..

#wahanawakeboarding
#tugasketiga
#prabunsay
#institutibuprofesional






Jumat, 07 Agustus 2020

WAHANA SURFING


Games kedua kali ini diajak surfing nih. Hadeeew....kalau di dunia nyata Ibun memilih tetap jadi penonton deh daripada ikutan Surfing. Takut ombaknya boo....nggak yakin bisa bersahabat dengan  lautan  kalau kudu surfing-surfingan hehehe. 

Heran dan takjub aja kok bisa ya para pengurus mengemas materi pembelajaran semenarik itu. Ibun jadi mikir aja...kenapa game kedua diajak ber-surfing ria. Tapi kalau boleh beranalogi...di wahana surfing Ibun diajak untuk berani menghadapi tantangan. Semua game di IIP sebenarnya tantangan sih. Yaa..maksud Ibun layaknya ber-surfing ria tentunya mulai persiapan dan teknisnya harus matang. Masalahnya kalau persiapan seadanya waah salah-salah bisa mengancam jiwa. Salah teknis saat surfing bisa-bisa tenggelam deh di laut..heheh. Yaa..mmg belajarnya jangan langsung di tengah laut lah..di pinggir-pinggir dulu. Kepanjangan deh ber-analoginya 😅.

Wahana Surfing kali ini Ibun diajak untuk memahami tentang Prinsip Berkomunitas dan Code of Conduct (CoC). Pramuwiyata-nya duet maut Biyung Ratna Palupi dan Bune Yani Kasihani. Merasa tidak asing dengan mereka karena pernah bertemu saat KIP (Konferensi Ibu Profesional) di Yogya. Sedih rasanya Ibun nggak bisa ikut menyimak mereka live karena saat itu Ibun harus melayani klien. Melihat siaran ulangnya..asli nggak bosan. Materi berat terasa ringan untuk diterima..komunikatif banget. Nggak berasa eee...tahu-tahu sudah selesai. 

Prinsip Berkomunitas
Materi ini diberikan oelh Bune Yani Kasihani. Ada lima poin yang Ibun tangkap yaitu :
1. Tidak mengkritik pemerintah
2. Tidak ghibah dan fitnah
3. Tidak bicara SARA dan body shaming
4. Tidak bicara khilafiyah
5. Tidak konflik kepentingan.

Selanjutnya adalah...

Code of Counduct (CoC)
Pengertian CoC itu sendiri adalah pedoman perilaku bermartabat, yaitu beberapa aturan yang dibuat, dipahami, dan disepakati hingga menjadi komitmen bersama (Tim Nas Ibu Profesional, 2020). Kereen ya? Jadi semua ada aturannya, mengapa demikian? Semua tercipta lingkungan yang nyaman bagi semua. 

Oya...materi ini disampaikan oleh Biyung Ratna Palupi. Seru deh...walaupun Ibun menontonya tidak pada saat mereka live. Tapi Ibun merasakan kebersamaannya. Cara penyampaian mereka berdua tik tok banget. Nggak kerasa eeee....tahu-tahu sudah selesai saja. Ini menunjukkan mereka punya kemampuan Public Speaking yang OK ya/ 

Jadi yang dimaksud Perilaku Bermartabat adalah : 
1. Adab yang baik (Ikhlas dan membersihkan jiwa)
2. Bergegas menghargai waktu
3. Mengilangkan rasa sudah tahu (sotoy)
4. Sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan. 

O.ya...nantinya saat menjadi mahasiswa di Kelas Bunda Sayang, kita kan harus setor tugas. Nah tugas-tugas tersebut harus dipublish entah itu di medsos atau di blog. Kalau Ibun sih lebih nyaman di blog aja ya. Ibun sudah tidak merasa nyaman menulis di medsos seperti FB. Sementara IG Ibun mau Ibun khususkan untuk belajar membuat Slide sebagai media edukasi. Sedangkan kalau di google drive Ibun suka lupa menyimpannya di file yang mana. Ibun seperti menulis diary deh kalau menulis di blog..hehehe. Dalam mem-publish setoran tugas ternyata ada level-levelnya juga loh.

Jenjang  Publikasi Bermartabat sebagai berikut :
1. Tingkat pemula (langsung share sumber) jadi materi yang diberikan langsung di-share.
2. Tingkat Menengah ( share hasil belajar, sudah mem-praktekkannya, membahas kendalanya seperti apa)
3. Tingkat Lanjut (berupa jurnal yang sudah dicetak di media cetak, jadi seperti sudah buat buku kali ya?)

Terus Ibun akan ada di level mana? Sepertinya Ibun baru mampu sampai Tingkat Menengah deh. Ibu merasa belum mampu untuk menulis untuk konsumsi umum. Ibun masih banyak kekeurangan yang harus dibenahi. Jadi Ibun lebuh nyaman untuk lebih banyak refleksi diri. Dan sepertinya itu ada di Tingkat Menengah. 

Ibun akan tetap berusaha semaksimal mungkin mengikuti kelas Bunda Sayang tahap demi tahap.
Bismillah. 

#wahanasurfing
#tugaskedua
#prabunsay
#institutibuprofesional





Sabtu, 01 Agustus 2020

WAHANA ISTANA PASIR

Libur telah usai...saatnya kembali belajar.Bisa keangkut untuk masuk kelas Bunda Sayang rasanya itu senang sekali.Rindu belajar. Ya sebenarnya tiap hari juga harus belajar. Tapi belajar yang penuh refleksi diri baru kutemui di Institut Ibu Profesional. Makanya ketika nama Ibun ada di daftar Pra-Bunda Sayang  #6 rasanya gimana gitu.

Berbeda metode dengan sebelumnya. Saat Ibun di kelas Matrikulasi#7 masih menggunakan WA sekarang semua dicentralkan di FB. DIharapkan jangkauan akan semakin luas memberikan wadah belajar untuk semua ibu yang ingin menjadi Ibu Profesional. Insya Allah Ibun siaaaaap belajar. (Semangaaaat...hehehe menyemangati diri sendiri).

Nama Grup di FB adalah Pulau Cahaya Bunda Sayang. Baca-baca deskripsi yang ditulis admin di grup Pulau Cahaya adalah kawah candradimuka bagi para ibu dan calon ibu menuju Bunda Sayang. Keren ya? harapannya setelah lulus jadi Bunda Sayang, ibu dan calon ibu dapat lebih bercahaya atau lebih profesional dalam menjalani setiap fitrah dalam kehidupannya. Itu sih yang Ibun tangkap. 

Memasuki bulan Agustus ini Ibun diajak untuk nik-bar (piknik bareng) nih sama teman-teman. Hehehe, dasar ibu-ibu kurang piknik ya..lah kok IIP tahu aja makanya dibuat materinya menarik. Aaaah...lagi pandemi seperti saat ini mau piknik juga aras-arasan ya. (eiiits mulai out of topic nih). 

Yak perlu warming-up dulu nih di Pra-Bunda Sayang #6, nik-bar menikmati berbagai wahana permainan. Wahana pertama Wahana Istana Pasir.

Wahana Istana Pasir
Siapa coba nggak suka pantai. Biasanya kalau ke pantai permainan paling seru ya bangun istana pasir bareng-bareng. Jangan lupa bawa ember san sekop. Kalau anak-anak masih kecil, Ibun suka bawain mainan dari plastik untuk main pasir. Ada sekop, garpu, ember, gelas, mangkok dan bentuk-bentuk lucu seperti starfish dll. Semuanya terbuat dari plastik. 

Kenapa istana pasir ya? Heheh mungkin ini adalah analog dari istana impian. Hmm...bisa jadi sih. Istana yang nyaman, aman, dan damai. Tentunya penghuni di dalamnya akan bahagia. Ibun juga ingin punya istana dalam keluarga yang membuat kebahagiaan penghuni di dalamnya. Sebenarnya paling enak sih buat istana pasirnya bareng anak dan suami..pasti seru ya. Yang satu pengen bentuk begini dan begitu. Tapi berhubung saat ini hanya Ibun yang sedang main pasir. Ibun mau buat istana pasir versi Ibun saja ya. 

Impian Ibun sih nggak terlalu beda jauh seperti saat Ibun di Kelas Matrikulasi #7. Ibun ingin kembali menulis. Apa lagi saat pandemi seperti ini, dimana waktu Ibun lebih banyak di rumah walaupun tetap melakukan pekerjaan di ranah publik sebagai Psikiater. Tapi rasanya tidak seperti sebelum pandemi rasanya setiap hari penuh dengan jadwal. Hanya saja menulis dalam bentuk lain. Beberapa bulan lalu Ibun mulai tertarik menulis content dalam bentuk Slide. Kebetulan Ibun ikut kelas Melukis Slide Dengan Hati (MSDH)-nya Bang Andy Sukma Lubis. Ibun akan mencoba kembali menulis dengan membuat carousel masih seputar kesehatan mental. 

Ibun juga nggak boleh egois dong. Ibun juga harus menciptakan istana bukan hanya untuk Ibun saja...tapi istana untuk anak-anakn dan pasangan hidup Ibun. Jadi tentunya Ibun harus menjadi lebih profesional dari sebelumnya. Profesional sebagai  Istri dan Ibu. 

Sebagai Istri, Ibun harus tetap sehat, semangat, dan bahagia supaya dapat mendampngi bapak. Bapak saat ini sedang dicoba sakit. Jadi sudah seharusnya Ibun mendampingi bapak. Secara emosional Ibun sebaiknya selalu stabil agar tidak mempengaruhi keadaan saat Ibun merawat bapak. Kalau ibarat mesin yang menggunakan tenaga listrik, Ibun harus selalu siap gen-set. Supaya mesin tetap menyala bila sewaktu-waktu aliran listrik terputus. 

Nah, sebagai Ibu...Ibun juga wajib nih menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tumbuh kembang mereka. Walaupun mereka sudah bukan balita lagi, tapi tetap perlu pendampingan dan pengawasan. Ibun harus mempersipkan mereka memasuki pintu kedewasaa mereka. 

Ok, konsep tentang istana pasir sudah ada. Saat ini Ibun butuh strategi dan teknis pembuatan istana pasir agak tampak kokoh, tidak mudah roboh tertiup angin pantai, atau tersapu air laut. 
Kalau tersapu air laut mah...Ibun akan cari tempat yang jauh dari bibir pantai. 

Strategi I : Ibun perlu meyakinkan diri Ibun atas fitrah dan potensi yang ada dalam diri Ibun. Untuk apa? Supaya tepat membawa bekal, alat-alat, dan sarana yang dibutuhkan untuk mebangun istana Ibun. 

Strategi II : Ibun perlu tahu teknis pembuatan istana pasir. Untuk itu ibun perlu ilmu untuk mewujudkan istana Ibun. Ibun juga perlu menentukan indikator-indikator keberhasilan yang ingin dicapai baik sebagai diri sendiri, istri, dan sebagai ibu. 

Strategi III : Ibun perlu dukungan dari dalam diri ibu. Ibarat istana pasir agak tetap kokoh perlu pondasi yang kuat. Ibun pun perlu memiliki mental pembelajar yaitu komitmen, dan konsisten dalam menjalani setiap proses pembelajaran yaitu BE-DO-HAVE. 

Makna Ibu Profesional
Menurut Ibun, Ibu Profesional adalah ibu yang memahami fitrah dirinya sebagai makhluk Allah yang membawa misi dalam kehidupannya. Ibu yang senang, bahagia, bersungguh-sungguh,  dan menikmati perannya sebagai diri sendiri, istri dan ibu untuk anak-anaknya. 

Semoga Ibun diberi kesempatan dan kelonggaran agar terus dapat mewujudkan istana pasir Ibun. 

#wahanaistanapasir
#tugaspertama
#prabunsay
#institutibuprofesional










Jurnal Kupu-kupu Pekan 7 : Terima Kasih Mentor dan Mentee

  Aaaah, nggak nyangka bisa sampai tahap ini. Pekan Tujuh, akhir dari tahap kupu-kupu. Alhamdulillah, Terima kasih Ya Allah. Berkat Rahmat-M...