Minggu, 27 Februari 2022

Jurnal Ulat Ke-5 : Camping Ground di Hutan Pinus


 Tiap minggu selalu ada yang berbeda dalam perjalanan si Ulit (Ulat Ibun Tika). Setelah makan besar di minggu lalu. Si Ulit diajak menuju Hutan Pinus untuk bertemu dengan ulat-ulat gemoy lainnya. Wuiih, benar-benar takjub karena minggu ini oleh Magika dan Kunang-kunang diminta untuk bertemu, berkenalan, dan ngobrol lebih mendalam dengan ulat-ulat lainnya dalam sebuah camping ground. Ngobrol nggak cuma ngobrol ya..tapi diajak identifikasi apakah masih ada ulat yang belum bertemu keluarga yang sesuai. Saat ini diperbolehkan sekali ulat-ulat yang belum bertemu keluarganya untuk pindah ke keluarga yang baru. Si Ulit bagaimana apakah mau ikutan pindah? Hmm, kayaknya sudah betah di Ketahanan keluarga. Mana si Ulit mageran (males gerak) mana mau disuruh pindah-pindah, ribet ah. 

Camping Ground

Si Ulit nggak terlalu banyak mengajak ngobrol ulat-ulat lain. Yang bersedia diajak ngobrol 14 ulat. Itu pun ada yang dari kenalan saat bunda sayang lalu hihihi. Apakah semua Ulit yang memulai untuk mengobrol? Hahaha, tentu saja tidak. Kurang lebih 3 orang ada yang mencolek Ulit lebih dulu. Tapi selebihnya si Ulit yang berinisiatif dengan modal nekad untuk jawil-jawil secara random ulat-ulat yang ada di camping ground. 

Seruuu...seruuu deh. Ada yang langsung berespon, ada yang lamaaaa baru dibalas. Ada yang membalas lengkap sesuai pertanyaan tapi ada juga yang minimalis penjelasannya. Nggak masalah juga sih, karena ini kan komunikasi tidak real jadi sulit untuk mengenal lebih jauh dan dalam. Mau merespon saja, si Ulit sudah bersyukur banget tuh. 

Dua gambar di bawah ini adalah hasil ngobrol santuy di camping ground bersama ulat-ulat lainnya. 

Berkenalan dengan banyak ulat dari berbagai keluarga dan asal mereka, mengetahui apa yang jadi peta belajar mereka. Pengalaman yang luar biasa buat si Ulit. 

Si Ulit memulai pendekatan melalui FB mesenger. Padahal Ibun dah lama tidak aktifkan mesenger FB. Hari ini Ibun biarkan si Ulit untuk bermain-main dengan ulat lainnya melalui FB. Ada juga yang menyambung di wa. Ingin kenalan lebih jauh. Ya si Ulit mah senang-senang saja dapat tambahan kenalan. 


Saat berkenalan tidak lupa menanyakan bagaimana perasaan saat berada di kebun apel? Apa Apel favorit dan dari keluarga mana apel favoritnya. Ada yang menarik nih, ternyata dari 14 ulat yang terhubung ada 4 ulat juga yang memilih materi Ibun yaitu Pendengar yang baik dalam ketahanan keluarga dijadikan apel favorit. Wah, Ibun senang dan terharu juga atas apresiasi mereka. 

Oya, si Ulit juga diminta untuk belajar membuat rekapitulasi hasil ngobrol bersama ulat lainnya. Setelah di rekap, kemudian dibuat diagram batang untuk melihat apel favoritnya. 

Agak lucu juga sebenarnya untuk menentukan apel favorit ternyata apel dari keluarga sendiri. Mungkin materinya cocok dan dibutuhkan ya. Sementara banyak ulat-ulat yang mempertanyakan belajar apa sih di Ketahanan Keluarga. 

Wah, kalau ditanya belajar apa? Bisa panjang perkenalannya nggak cukup sehari heheh. Karena kami sendiri dalam keluarga diskusinya berhari-hari.  

Yang jelas, kami terutama Ibun merasa merdeka dalam belajar setelah sepakat dalam konsep ketahanan keluarga. Semoga kami sekeluarga semakin kompak untuk memperdalam ketahanan keluarga. 

Oya, diagram batang juga nggak lupa disertakan juga. Untuk kelompok keluarga managemen waktu dan emosi dibuat dalam satu kelompok karena keterbatasan tempat. Begitu juga untuk kelompok keluarga komunikasi interpersonal dan public speaking. 


Diagram batang yang warnanya lebih gelap itu punya Keluarga : Ketahanan Keluarga ya. Itu ada gambar si Ulit sedang akan keluar untuk menuju Hutan Pinus. 

Makanan pekan ini apa ya?

Ibun menemukan sesuatu yang menarik yaitu Managemen Atensi. Karena menarik ya sudah, Ibun jadikan makanan pekan ini untuk si Ulit. 

Kalau di Bunda Cekatan, ada kelompok keluarga managemen waktu dan emosi. Nah ini managemen atensi. Ibun penasaran lah. Heheh, maklum ya Ibun suka yang berbeda. 

Kalau ditanya bisa dapat materi dari mana? Jadi ceritanya Ibun lihat-lihat kegiatan Bunda Produktif di Youtube. Akunnya Hexagon City. Lihat-lihat..scroll up..scroll down laah kok ada materi managemen atensi. Ya sudah, Ibun dengarkan dari awal hingga akhir. Ternyata memang bagus menurut Ibun. Ketika managemen waktu dan emosi belum bisa membuat aktivitas efektif dan efisien, managemen atensi bisa jadi alternatif. 

Dibawakan dengan tenang, jelas, dan sistematis oleh mbak Retno Nurfalupi. Mulai dari membahas pengertian managemen atensi, mengapa menjadi alternatif, kesalahan-kesalahan yang sering kita lakukan dalam mengelola aktivitas, dan kiat-kiat sukses managemen waktu. Ada 4 kiat sukes managemen atensi : 1) kenali peta energi tubuh, 2) ketahui prioritas, 3) kontrol distraksi, dan 4) hindari multitasking. 

Penasaran? Langsung aja cuuuus ke link-nya ya. 

#institutibuprofesional

#hutankupucekatan

#tahapulat

#virtualcampmagicalforest

 




Minggu, 20 Februari 2022

Jurnal Ulat Ke - 4 : Makan Besar

 


Minggu ke-4 sebagai ulat ya fasenya makan-makan. Pilih makanan yang bergizi untuk hibernasi nanti saat menjadi kepompong. Wah, seekor ulat kecil seperti Ibun disuruh mengelilingi pohon apel rasanya nggak mampu. Jadi Ibun pilih-pilih deh makanan yang sesuai dengan kebutuhan. Alih-alih tak mampu dan daya tampung terbatas, supaya tidak jadi ulat pemakan segala hehehe. Kalau tidak terbatas waktu sih, rasanya mau melahap semua, tapi ya tetap kudu sadar diri ya. 

Ibun nggak boleh maruk ya. Ibun cuma memilih 5 makanan yang Ibun suka dan diperlukan. Sejak tanggal 15 Februari sudah banyak banget makanan yang disajikan. Tapi ya benar-benar harus dipilih dengan baik. Walaupun semua makanan baik. Apa saja sih makanan yang Ibun pilih? Yuk, marii lihat!

Makanan I Ibun : Komunikasi Asertif, Nyatakan Perasaan dengan Jujur. Dibawakan oleh mbak Ibda Firlina Abde (IP Palembang) dengan baik  dan jelas. Mbak Ibda dari keluarga : Komunikasi Interpersonal. 

Jadi macam-macam komunikasi itu ada 4 yaitu : 1) passive agresive, 2) passive, 3) aggresive, dan 4) asertif. 

Komunikasi asertif itu kita perlu memahami dan berempati melihat kondisi komunikan (lawan bicara) saat itu, sehingga diharapkan dengan adanya empati, kita dapat bicara dengan jujur, jelas, dan dapat diterima dengan baik tanpa harus menyinggung perasaan. 

Makanan II Ibun : Menerapkan Games Based Learning di Rumah. Ini juga dibawakan oleh mbak Elis Tiowaty (IP Malang Raya) dengan jelas. Jadi, games di sini digunakan sebagai pembelajaran, sebagai metode belajar. Bukan permainan yang disisipkan dalam mata pelajaran. Beliau mencontohkan kartu domino itu bisa jadi media permainan dalam belajar mengenal angka, perjumlahan, perkalian dan lainnya. Ada 3 unsur yang perlu diperhatikan dalam games yaitu : 

1. Role : peran-peran apa saja dalam permainnan tersebut. 

2. Rules : aturan permainan

3. Result : hasil dari permainan itu apa.

Fase dalam GBL yaitu : 1) briefing : menjelaskan aturan permainan, do and don't dalam permainan, penjelasan lain terkait permainan; 2) playing : jalannya permainan; 3) debriefing : diskusi dari permainannya (bagaimana bisa menang/kalah, apa yang harus dilakukan bila ingin menang, apakah hikmah dari permainan wah, bisa seru akhirnya. Bisa dicontoh nih supaya jadi media komunikasi dalam keluarga. 

Makanan III Ibun : How to be Powerful Public Speaker. Narasumber materi ini adalah Mbak Eka Raditia Yosa dari IP TangSel, Keluarga Publik Speaking. 

Ada etika yang perlu dipenuhi ketika ingin menjadi public speaker yang powerful yaitu :

1) memiliki tujuan yang baik;  2) mempersiapkan materi dengan matang;  3) jujur dalam menyampaikan materi; 4) menggunakan bahasa yang baik; 5) mengindari etnosentris; 6)  menghindari plagiarisme. 

Makanan IV Ibun : Bagaimana Memulai dan Konsisten Menulis Jurnal. Dibawakan dengan baik dan jelas serta sistematis oleh mbak Esti Martiolita dari IP Palembang, keluarga Journaling. 

Beliau menguraikan sedikit tentang apa manfaat menulis jurnal. Tapi pembahasan ditekankan bagaimana supaya kita dapat konsisten dalam menulis jurnal. Ada 4 hal yaitu : 

1) Strong why, haruslah jelas. Agar saat goyah kita bisa kembali pada jalan yang benar hehehe. 

2) Keep writing, teruslah menulis jangan takut salah, jangan membandingkan dengan jurnal orang lain. Jadilah terbaik versi diri sendiri.

3) Tentukan durasi, tentukan lamanya menulis berapa lama, waktu terbaik menulis kapan.

4) Jadikan rutinitas, ketika sudah menjadi habit segala sesuatu akan terasa mudah dan jelas. 

Makanan V Ibun : Pengaruh Feminisme terhadap Ketahanan Keluarga. Wah ini materi keren abis, anti-mainstream. Nara sumbernya ok banget, dari keluarga Ibun sendiri yaitu Ketahanan Keluarga. Beliau kepala keluarga kami, namanya mbak Nani Purnasih (IP Banten). 

Wah, keren abis deh pembahasannya. Mbak Nani menjelaskan begitu sistematis, mulai dari sejarah lahirnya kaum feminisme berikut proses revolusin kaum tersebut yang terpecah-pecah sesuai tujuan masing-masing kelompok, sampai pada dampak tuntutan kesetaraan gender. 

Semua dikupas tuntas dalam waktu kurang dari 30 menit. Keren deh. Ada satu hal yang Ibun suka. "Dalam Islam tidak ada kesetaraan gender, yang ada adalah keserasian gender karena Allah telah memberikan sesuai fitrah sebagai perempuan yaitu fitrah keibuannya dan laki-laki yaitu fitrah kebapakaannya. Ketika fitrah itu hilang makan munculnya pembenaran hubungan-hubungan antar sesama jenis dimana fitrah seksualitas masing-masing individu telah terabaikan. Sukses mbak Nani. I am proud of you. 

Terus makanan minggu ini apa nih. Heheh, Ibun sesuai dengan peta belajar Ibun lah. Sumbernya dari buku. Judul buku : Parents The Ultimate Career Coach. Penulis : Albert Egmont. Penerbit : Growing Publishing. 

Kenapa buku ini menarik, karena isinya bagus. Ibun banyak refleksi diri nih saat membaca buku ini. Semoga Ibun bisa menjadi coach untuk anak-anak Ibun untuk mencapai cita-cita mereka dan menjadi insan kamil.  Aamiin. 

#institutibuprofesional

#hutankupucekatan

#tahapulat

#kebunapel

#inimakananbesarku

#pertemuankeluargaketahanankeluarga

Minggu, 13 Februari 2022

Jurnal Ulat Ke-3 : Kebun Apel

 


Setelah melalui gua hutan Kupu-kupu, sesuai peta kami sampai di Kebun Apel. Hmmm, tercium apel-apel segar yang masih bergelantungan di dahan-dahan pohon Apel. Wah, buanyak sekali ulat-ulat saat itu, bingung deh harus berkumpul dengan siapa untuk melanjutkan perjalanan. Kemudian Magika meminta untuk berkumpul dalam satu keluarga ulat sesuai peta belajar yang dimiliki masing-masing ulat. 

Ibun memilik kelompok keluarga : "Ketahanan Keluarga". Kenapa? selain unik, pikir Ibun tujuan akhir semua perjalanan ini adalah membentuk ketahanan keluarga. Se-simple itu pikiran Ibun.  

Gambar di samping adalah aliran rasa ketika Ibun bertemu dengan keluarga baru. Seruu deh, karena masing-masing punya keunikan. Kami cuma ber-lima loh, tidak seperti keluarga ulat lain sampai 90-an lebih sehingga perlu dipecah menjadi keluarga yang lebih kecil. Walaupun keluarga kecil, kita semua asik-asik saja saat ngobrol tentang banyak hal. Mulai dari keadaan masing-masing keluarga, peta belajar, makanan dan lainnya. 

Paling seru ketika kita bicara tentang konsep apa itu  yang dimaksud "Ketahanan Keluarga". Serunya ternyata setiap sumber belajar yang kita dapat memiliki persepektif yang berbeda. Akhirnya kami sepakat konsep keluarga yang kami ambil berdasarkan kebijakan PP No. 21 tahun 1994 yaitu 

"Kondisi dinamis dalam keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan dalam menghadapi ancaman, tantangan, gangguan, dan hambatan yang datang dari dalam atau luar keluarga juga langsung atau tidak langsung"

Minggu ini kami selain belajar bersama juga ada tugas yaitu membuat media belajar audio visual. Jadi makin seru deh karena masing-masing keluarga ulat diberi kesempatan untuk tampil go-live maksimal 3 kali dengan periode waktu yang tidak lama yaitu tanggal 11 - 26 Februari 2022. Akhirnya dengan modal nekad, Ibun dan mbak Lili mencoba mengambil tantangan di minggu ke-3.  Tema yang kita bawakan yaitu "Pendengar yang baik dalam membangun Ketahanan Keluarga".

Ini pengalaman pertama Ibun dan mbak Lili untuk tampil go-live. Durasi waktu yang diberikan 30 menit. Alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar. Mbak Lili luar biasa dalam menemani Ibun, beliau bicara tentang pengalaman sebagai ibu ternyata tidak mudah untuk menjadi pendengar yang baik. Senang-nya lagi, kami didukung oleh semua anggota keluarga mulai dari Kepala Keluarga dan anggota keluarga lainnya. Waktu 30 menit pun tanpa terasa hampir usai. Untungnya mbak Lili mengingatkan. 

Selanjutnya Ibun juga mencari camilan untuk minggu ke-tiga. Makanan-nya pun sudah ditentukan yaitu sumber belajarnya dalam bentuk audio-visual. Akhirnya Ibun cari di youtube. Ternyata ada. Jadi-lah makanan Ibun pekan ini yaitu Peran Ibu dalam Membangun Ketahanan Keluarga. 

#institutibuprofesional

#hutankupucekatan

#tahapulat

#pertemuankeluargaketahanankeluarga



Minggu, 06 Februari 2022

Jurnal Ulat - 2 : Gua Hutan Cekatan

 


Saatnya masuk ke dalam Gua Hutan Cekatan,Gua Jungle of Knowlegde. Tahu kan ya bagaimana keadaan gua. Gelap, bestie. Agar kita tetap fokus untuk terus berlangkah. Perlu menajamkan salah satu indera yang kita miliki yaitu telinga dan mata. Banyak sekali suara-suara yang terdengar, belum lagi pantulan gema(echo) yang muncul ketika ada suara. Mata pun perlu bekerja agar tidak tersandung dalam gua karena bisa terjatuh, tentunya akan mempelambat tujuan perjalanan kita kali ini. Sesuai situasi yang ada, jurnal pekan ini berupa audio-visual. Makin keren yaaa!!

Makanan si Ulit pekan ini sumber ilmu-nya harus berupa audio dan atau visual. Jadi memang perlu meluangkan waktu untuk mendengarkan. 

Lah, kok ya kebeneran dalam peta belajar yang Ibun buat ada hal terkait Fitrah Based Education (FBE). Dan Ibun menemukan makanan yang cocok untuk si Ulit. Sumber belajar : Podcast milik Bunda Rima Melanie, Aku Wanita. 

Ibun senang deh, karena apa yang Ibun butuhkan ternyata ada sumber belajarnya. Metode belajarnya pun jadi bervariasi biasanya lebih banyak membaca sekarang mendengarkanl 

Pada beberapa episode, Bunda Rima banyak membahas tentang FBE.  Berikut adalah link-nya: //open.spotify.com/show/0L9QvONOVEgkhsubfc1R7i?si=283ae8539d8448d3

Potluck-ku

Ini pengalaman baru untuk Ibun membuat podcast. Mana pernah terpikir untuk membuatnya karena harus download beberapa aplikasi. Sesuai yang dicontohkan oleh Kunang-kunang dan Magika membuat Ibun penasaran untuk mencoba. 

Ibun merekam suara  melalui HP, dengan durasi hampir maksimal. Sebelumnya Ibun menyiapkan bahannya dulu. Kali ini Ibun bercerita tentang 5 TIPS ATASI MASALAH TIDUR. Ternyata oh..., ternyata tidak semudah yang Ibun bayangkan. Ibun baru berhasil merekam setelah 8 kali merekam walaupun ada kesalahan tapi minimalis lah, hehehe. 

Belum selesai sampai di sana, Ibun memindahkan rekaman ke app Anchor. Untuk bisa ditambahkan backsound-nya. Nah, mulai lagi deh kesulitannya untuk memindahkan dan meng-edit suara karena setelah ditambah backsoudn durasinya jadi makin lama. Bersyukurnya Ibun punya Bestie, Ibun dibantu kakak untuk meng-edit sehingga durasinya bisa kurang dari 3 menit.

Selesai..? Beluuuuum. Ibun perlu membuat covernya supaya lebih menarik. Ibun mengambil gambar dari freepik.com kemudian dengan PPT dibuat menjadi png. Jadi deh covernya. Setelah covernya ditambahkan dalam rekaman, kemudian me-link-kan ke Spotify. Dan, akhirnya selesai juga. Besok-besok semoga masih bisa mengulangi untuk membuat yang lain (tapi nggak janji deh).  Ini link potluck Ibun :  https://anchor.fm/tika-prasetiawati/episodes/Tips-Atasi-Masalah-Tidur-e1dvk58

Potluck yang Aku Dapatkan

Wah, tahap ini nggak kalah seru karena Ibun harus melihat semua podcast yang dibuat oleh teman-teman belajar Ibun. Buanyaaaak, Bestie. Semuanya menarik, tapi Ibun ingat yang dikatakan Magika,"Menarik, tapi Aku tidak tertarik". Walaupun Ibun melihat hampir semua yang di-upload teman-teman, Ibun hanya memilih 3 saja yang sesuai dengan Ibun butuhkan. 

1. Potluck milik: Isna Novia Fauziah (Regu 11, Tasikmalaya) tentang "Bahasa Cinta Anak". Ada 5 bahasa cinta yaitu : sentuhan fisik, kata-kata pendukung atau pujian, tindakan/dilayani, waktu bersama, dan pemberian reward. 

Link podcast-nya: https://anchor.fm/isna-fauziah3/episodes/POTLUCKKU-e1ds1nr

2. Potluck milik: Izzati Robbi Hamiya (Regu 13, RangSel) tentang "Langkah Awal Menerapkan FBE di Rumah". Bunda Izza menjelaskan beberapa tahapan mulai dari menentukan visi-misi dalam keluarga, membuat portopolio anak, hingga ada monitor dan evaluasinya. Pokoknya keren deh. 

Link podcast-nya: https://open.spotify.com/episode/2IAwP0Sn20MlIVqpNKMnkL...

3. Potluck milik: Nur Hady Wara Utami (Regu 14, Yogyakarta) tentang "Membangun A Team Home Versiku".  Ada 6 tahap dalam membentuk team dalam keluarga: memiliki visi-misi keluarga, memiliki strategi untuk melakukan aktivitasnya, fungsi pemimpin berjalan dengan baik, komunikasi terjalan antara keluarga, ada pembagian tugas dalam keluarga, dan monitoring -evaluasu dapat dikembangkan. 

Link podcast-nya: https://drive.google.com/.../1gXL5aavRqEy8hrIL8OD.../view...

Seruuu, kan?  Seruuuu abiiiis. Rasanya penasaran deh, minggu depan ada mainan baru ndak ya. Kita tunggu aja yuk. 

#institutibuprofesional 

#hutankupucekatan

#tahap ulat 

#guathejungleofknowledge


Jurnal Kupu-kupu Pekan 7 : Terima Kasih Mentor dan Mentee

  Aaaah, nggak nyangka bisa sampai tahap ini. Pekan Tujuh, akhir dari tahap kupu-kupu. Alhamdulillah, Terima kasih Ya Allah. Berkat Rahmat-M...